Saturday, November 24, 2012

Kerusuhan Dayak Bugis di Kutai Barat

Foto Kerusuhan di Kutai Barat
Kubar Mencekam, Aparat Siaga 1 Buntut Pemukulan Saat Antre Bensin, Pemilik SPBU Diusir

SENDAWAR. Warga yang berdiam di Kutai Barat (Kubar), khususnya Kecamatan Barong Tongkok,
kini sedang harap-harap cemas. Pasalnya, suasana kecamatan tersebut, sejak Jumat (23/11)
siang hingga malam tadi, begitu mencekam. Puluhan toko di sepanjang Jl Diponegoro dan Jl Gadjah Mada ditutup demi menghindari peristiwa yang tidak diinginkan.

Kondisi tersebut terjadi setelah ratusan warga menyerbu dan merusak peralatan SPBU milik Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) CV Benuaq Indah Maju (BIM) di Kelurahan Simpang Raya, Barong Tongkok, Kubar, sekitar pukul 11.30 wita. Hal ini terjadi, setelah 1,5 jam sebelumnya salah seorang warga bernama Aming dipukul oleh SP, pekerja SPBU tersebut. SPBU tersebut telah di-police line dan dijaga anggota Polres Kubar dan Kodim 0912/Kubar. Sejumlah titik yang dimungkinkan tempat terjadinya konsentrasi massa, juga dijaga aparat.

Dialog juga dilakukan dengan tokoh-tokoh warga setempat yang berlangsung di Polres Kubar. Sebenarnya, telah tercapai 13 kesepakatan. Belakangan, massa yang tak terima, meminta ada poin ke-14. Isinya, mereka meminta SPBU APMS BIM Barong Tongkok serta juga di Kecamatan Linggang Bigung dan Muara Lawa, segera ditutup dan pemiliknya harus meninggalkan Kubar. “Kita masih akan melakukan dialog lagi menuju yang terbaik,” kata Kapolres Kubar, AKBP Handoyo, malam tadi. Soal tambahan satu poin kesepakatan itu, Kapolres belum dapat memberikan keterangan kepada media.

Kronologis kasus ini, kata Kapolres, didampingi Kasat Reskrim AKP Suparno, berawal saat Aming, warga Barong Tongkok, mengantre di SPBU APMS BIM. Ketika korban ingin membeli BBM bensin dijawab SP, "bensin habis”. Namun Aming meminta, jika bensin benar-benar habis, agar SPBU APMS BIM jangan melayani penjualan kepada mobil yang masih antre. "Mendengar pernyataan korban, lalu terjadi keributan hingga pemukulan oleh SP kepada korban," kata Kasat Reskrim. Tak terima dipukul, Aming pulang dan kembali membawa massa ke SPBU APMS BIM. Di tempat kejadian perkara (TKP), massa mencari pelaku yang sudah diamankan ke Polres Kubar. Meski demikian, massa tetap meluapkan kemarahan dengan merusak beberapa bagian peralatan. Kemarahan warga terkendali, seorang tokoh menenangkan massa untuk tidak bertindak anarkis. Termasuk adanya pengamanan dari puluhan aparat kepolisian yang dipimpin Kapolres Kubar dan TNI yang dipimpin Kasdim 0912/Kubar Mayor Christian. Setelah itu, massa menuju Polres Kubar di Jalan Gajah Mada, berjarak sekitar 1,5 kilometer. Mereka meminta pelaku diproses hukunm. Di Polres, mulai pukul 14.00 sampai pukul 19.50 Wita, dilakukan dialog hingga menghasilkan ke-13 kesepakatan tersebut. Meski belakangan muncul satu lagi tuntutan dari massa.

dr status http://www.facebook.com/Famasun

mari berdoa untuk semuanya..semoga kerusuhan segera berakhir. siapapun kita, dimanapun kita, apapun agama kita, apapun suku kita..... kita semua bersodara

Sumber dari http://kask.us/50b0c9d2e674b4827f000007 oleh kereehoree

Iya gan...
Malam ini banyak rumah yg dibakar, toko dijarah...
Semoga ngga meluas ky di Lampung ya...
Kbtulan sy kerja di areal kubar...
Dan yg dipukul itu sodara temen sekantor.
Ini karyawan yg dr sulawesi, sebagian sdh evakuasi ke samarinda.

Semoga cepet damai #prayforkubar

Sumber dari oleh mbakyune.cuik

Kutai Barat Mencekam, Sebuah Rumah Dibakar Massa

Samarinda, - Sebuah rumah yang digunakan untuk berdagang toko sembako, di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, diduga dibakar massa. Kejadian ini disinyalir sebagai kelanjutan ketegangan antar 2 warga yang berlangsung sejak Jumat (23/11/2012) kemarin.

Informasi diperoleh detikcom, kobaran api dari toko sembako di Jl Busur, Barong Tongkok, Kutai Barat, mulai terlihat sekitar pukul 21.00 WITA. Sebelumnya, toko tersebut sempat dijarah massa.

"Toko sembako di Jl Busur, terbakar. Sebelumnya sempat dijarah massa," kata warga Barong Tongkok, Permana, saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/11/2012) malam.

Menurut Permana, situasi mencekam, sudah berlangsung sejak pagi tadi. Kawasan pertokoan terpantau sepi lantaran pemilik toko memilih untuk menutup aktivitas mereka untuk menghindari adanya aksi anarkis massa.

"Pasar (di Jl Gadjah Mada) saja sudah tutup. Tadi pagi sudah tidak ada aktivitas. Siang tadi juga sudah ada 2 rumah dirusak," ujar Permana.

"Warga banyak berkumpul di sejumlah jalan di Barong Tongkok. Terutama di Jl Busur dan dekat sekitaran kawasan simpang raya," tambahnya.

"Ada polisi Brimob di jalan-jalan, bersenjata lengkap. Situasinya di sini memang benar-benar terasa mencekam karena warga lebih memilih di dalam rumah saja," terang Permana.

Keterangan dihimpun detikcom, situasi mencekam di Barong Tongkok, menyusul adanya aksi pengeroyokan terhadap salah seorang warga, saat sedang melakukan pengisian BBM Premium, di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Simpang Raya, Jumat (23/11/2012) kemarin.

Petugas APMS saat itu menyebut premium sudah habis kepada salah seorang pengendara roda dua. Namun belakangan, petugas APMS melayani pemilik kendaraan lainnya. Keributan pun berujung pengeroyokan pemilik kendaraan yang dilayani petugas APMS kepada seorang pengendara roda dua tersebut.

Unsur muspida setempat beserta aparat keamanan, sudah berupaya untuk meredakan ketegangan melalui perundingan damai. Namun belakangan, salah satu kelompok massa�tidak puas dengan upaya perundingan itu.
(ahy/ahy)

http://news.detik..com/read/2012/11/24/224347/2100377/10/kutai-barat-mencekam-sebuah-rumah-dibakar-massa?9911012

Sumber dari oleh Suprie72 [$]

Original Posted By Pongasi â–º
trus ap hubungannya antara dayak & bugis??

judul ama isi kok ga nyambung

lapor dlu ah ama reg. makassar, soalnya bata gw lgi reload


Berhubung ane daerah sana....
tuk hubungannya gini yg ngantri itu orang dri salah satu suku asli di kalimantan, yg punya SPBU orang suku pendatang ngantrinya lmyan lama, eehhh,,,
pas udah bagiannya di bilang bensin habis...
padahal stocknya masih banyak... (dan itu udah sering terjadi)
trus orang yg di belakang antriannya orang suku pendatang juga; malah dilayanin bilang stocknya masih ada... (klo ane jga diperlakukan gtu pasti ga trima)
pas dianya mo komplain malah di keroyok ama penjaga dgn yg ngantri dibelakangnya yg sama2 orang suku pendatang... ( apa bukan Sara namanya )
tpi syang dri ts gak kasih info yg beginian, jdi ini kurangnya informasi dri ts juga...

Original Posted By karaban â–º
Maaf gan kalau bisa judul direvisi, jangan menyebutkan nama suku. pemberitaan berupa kriminal/kerusuhan dan sejenisnya tidak dibenarkan untuk menyebutkan hal2 yang menjurus ke SARA, ini untuk menghindari dampak luas dari kejadian yang sedang berlangsung. trims


SETUJUUUU.........

Sumber dari oleh pacerishoax

tambahannnn dari ane....
Pasar Barong Tongkok Ludes terbakar dari tadi malam....

Spoilerfor Kesepakatan:


info :
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3513053519955&set=o.38582008411&type=1&relevant_count=1&ref=nf

SEMOGA CEPAT DAMAI.....

Sumber dari oleh amankms

Original Posted By de_alfs â–º
ckkckckckkc....mental..mental....kl dipukul trus gak terima ya bales lah, gak usah bawa org sekampung... braninya kok rame2, begitu sendirian ciut kayak otong kedinginan....


Ente belum tahu karakter dan situasi di Kubar,jgn komentar..Cara berfikir orang disana jgn disamakan dgn pola pikir orang kota level menegah atas yg sdh terbiasa berinteraksi..Krn orang Jkt aja yg level bawah pola pikirnya masih sama dgn orang desa..
Kebetulan ane anak Jakarta,kerja di Kaltim dan punya bokin orang Dayak..Kebetulan Kubar itu kampung halaman mertua ane,dan ane sdh sering datang ke Kubar,jadi tahu karakter orang sana

Original Posted By s1nch4n â–º


mungkin pemilik SPBU orang bugis, sedangkan pengantre orang dayak...

mirip2 lah sama yang keq di lampung atau kerusuhan sampit dimana warga asli vs pendatang...


semoga aparat bisa segera mengatasi masalah ini agar jangan sampai rusuh seperti di sampit terulang kembali...


Di Kubar itu pendatang yg banyak Bugis dan Jawa...Umumnya orang Bugis pada berdagang di Kubar..
Dan di warga Dayak di Kubar sebenarnya sangat toleran..Krn disana juga ada orang Madura..Saat kerusuhan Sampit,orang Madura disana tetap aman..

Ini photo yg ane ambil sekitar thn 2008,acara tradisi warga dayak di Kubar, namanya "Upacara Kwang Kay" yaitu upacara mengangkat tulang janazah leluhur dari kuburan dan pindahkan ke guci and disimpan disemacam rumah..

Yg digendong oleh para penari laki-laki itu adalah tulang belulang para leluhur mereka



Sumber dari oleh Suprie72 [$]

Sekarang Saudaraku iaitu Dayak di Kalimantan kini cermas berikutan perbalahan kaum asal iaitu Dayak dengan Kaum Pendatang ke Kalimantan iaitu Bugis kini sedang bertempur .

Kalau diingatkan kembali pernah terjadi dimana Perbalahan Dayak antara Madura telah menyebabkan ramai jiwa terkorban. Mari kita terus membaca berita dari online dari sana.


Adil ka Talino,Bacuramin ka Saruga,Basengat ka jubata.
Agi Idup Agi Ngelaban!

Artikel Dipetik daripada : bongkar.co.id

Keributan serius pecah di Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Jumat (23/11). Ratusan warga menyerbu dan melakukan perusakan terhadap APMS CV Benuaq Indah Maju. Massa rupanya kesal lantaran tidak menemukan karyawan pangkalan BBM yang diduga telah melakukan pengeroyokan terhadap seorang warga.Cerita berawal dari cekcok seorang pengantri BBM dengan karyawan APMS, sekitar pukul 09.00 Wita.


Rumah Bugis dibakar , Moral : Jangan bermain Api dengan Masyarakat Dayak!, Pendatang buat cara pendatang!

Pengantri kabarnya kesal dan tidak terima karena pembelian bensin kepadanya dibatasi. Pertengkaran mulut memanas dan dilanjutkan dengan perkelahian. Korban yang belakangan diketahui berinisial Am itu babak-belur dikeroyok oleh lima orang karyawan APMS.

Tak lama berselang, polisi tiba di lokasi kejadian dan segera mengevakuasi korban yang babak belur itu ke Rumah Sakit Umum Harapan Insan Sendawar.Keluarga korban rupanya tak terima. Sejumlah warga meringsek mendatangi APMS. Namun polisi berhasil membujuk warga agar tidak memasuki APMS yang sudah dipasangi police line tersebut.

Warga lantas diarahkan ke Mapolres Kubar, karena tiga dari lima orang pelaku sudah diamankan oleh kepolisian.Di Mapolres Kubar pun, ternyata warga belum juga merasa puas. Mereka mendesak polisi agar segera menangkap dua pelaku lainnya. Demi melampiaskan kemarahannya, warga yang jumlahnya kian bertambah meringsek ke APMS.Dua unit mesin pompa BBM jenis Pertamax dirusak dan nyaris terbongkar dari pondasinya. Satu unit sepeda motor dan satu unit mobil pun dirusak. Bahkan rumah pemilik APMS tak luput dari kemarahan warga.

Kaca-kaca jendela dilempari hingga porak-poranda.Amuk warga nyaris tak terbendung. Aparat Polres Kubar yang turun ke lokasi kejadian seolah tak berdaya membendung gelombang massa yang meringsek masuk lebih dalam ke areal APMS. Beruntung, sejumlah tokoh Adat dan tokoh masyarakat cepat datang dan berhasil meredam situasi.Massa dikumpulkan di halaman depan APMS. Satu per satu tokoh masyarakat, lewat alat pengeras suara meminta warga menenangkan diri dan tidak terprovokasi. “Masyarakat diminta agar tenang.



Mari kita serahkan permasalahan ini kepada aparat penegak hukum,” kata Drs. Abed Nego, tokoh masyarakat yang juga menjabat sebagai Asisten 2 Setkab Kubar.Ketua Presidium Dewan Adat Kubar Yustinus Dullah juga juga melontarkan hal serupa.

Warga diminta tidak terpancing situasi. “Jangan main hakim sendiri. Mari kita selesaikan persoalan ini dengan kepala dingin. Mari kita tuntut para pelaku melalui hukum adat,” katanya.Sementara itu, Kapolres Kutai Barat AKBP Handoyo yang turun langsung ke lokasi kejadian, meminta warga agar mempercayakan penanganan kasus itu kepada pihaknya.



“Saya meminta kepada masyarakat agar menyerahkan dan mempercayakan penanganan persaoalan ini kepada kepolisian. Saya berjanji segera menangkap dan memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku,” pintanya.

Ibarat ombak di pantai, emosi warga kembali reda. Namun lewat senja, atau sekitar pukul 19.00 Wita, massa kembali berkumpul di depan APMS. Jumlahnya kali lebih banyak. “Kami belum merasa puas sampai pelaku benar-benar tertangkap dan diproses sesuai hukum berlaku,” kata seorang warga yang mengaku kerabat korban.

Demi mengantisipasi pergerakan massa malam itu, Abed Nego meminta warga untuk berkumpul di Taman Budaya Sentawar. “Saya meminta warga sekalian agar bergeser ke Taman Budaya. Mari kita carikan solusinya di sana,” katanya.Namun hingga pukul 21.00 Wita, musyawarah masih berlangsung.*

Sumber : http://bongkar.co.id/
Sumber Photo : https://www.facebook.com/groups/dayakunited/
Sumbernya: http://www.pengerindu.com/2012/11/terkini-kontroversi-dayak-vs-bugis-di.html#ixzz2DCESTO7D

Foto Kebakaran dalam Kerusuhan di Kutai Barat (hindari SARA Bugis dan Dayak)
Sabtu, 24/11/2012 23:29 WIB

800 Personel Aparat Gabungan Diterjunkan ke Kutai Barat

Robert - detikNews

Samarinda, - Situasi di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, Sabtu (24/11/2012) malam, mencekam. Sebuah rumah dibakar massa yang tidak puas dengan perundingan damai yang dilakukan tokoh masyarakat, unsur Muspida dan aparat keamanan.

"Iya benar. Malam ini sebuah kios sembako dibakar. Ini sebagai rentetan dari kejadian kemarin di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar)," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/11/2012) malam WITA.

Seperti diberitakan, situasi mencekam di Barong Tongkok, menyusul adanya aksi pengeroyokan terhadap salah seorang warga, saat sedang melakukan pengisian BBM Premium, di APMS Simpang Raya, Barong Tongkok, Jumat (23/11/2012) kemarin.

Petugas APMS saat itu menyebut premium sudah habis kepada salah seorang pengendara roda dua. Namun belakangan, petugas APMS melayani pemilik kendaraan lainnya. Keributan pun berujung pengeroyokan pemilik kendaraan yang dilayani petugas APMS, terhadap seorang pengendara roda dua yang tidak dilayani petugas APMS.

"Aparat Polres Kubar bergerak cepat. Pengeroyoknya 3 orang, sekarang sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Polres Kutai Barat," ujar Wisnu membenarkan kronologis yang disampaikan detikcom.

"Pasca kejadian terus berkembang, ada konsentrasi massa. Sejak kemarin juga sudah ada upaya pertemuan rapat dari unsur muspida, tokoh masyarakat dan petugas keamanan sampai hari ini," sebut Wisnu.

"Tapi ada masyarakat yang tidak puas, kemudian mereka membakar kios malam ini," jelas Wisnu.

Sekitar 800 personel gabungan dari Brimob Polda Kaltim, Dalmas Polda Kaltim, Polres Kutai Kartanegara serta Polres Kutai Barat sendiri bersama aparat TNI, berada di lokasi untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban.

"Personel gabungan sekitar 800 personel sudah ada di Kutai Barat," tega Wisnu.

Wisnu membantah beredarnya kabar adanya 2 rumah warga yang dirusak oleh massa sejak siang hingga sore tadi. Menurut Wisnu, kondisi saat ini sudah kondusif.

"Sejauh ini dari informasi Kapolres Kutai Barat, hanya 1 kios sembako itu yang dibakar, tidak ada pengerusakan. Sekarang situasi kondusif karena warga sudah mulai pulang ke rumah masing-masing," tutup Wisnu.

(ahy/ahy)

Sumbernya http://news.detik.com/read/2012/11/24/232916/2100445/10/800-personel-aparat-gabungan-diterjunkan-ke-kutai-barat

Minggu, 25/11/2012 05:40 WIB

Khawatir Meluas, Warga Mengungsi Tinggalkan Kutai Barat

Robert - detikNews

Jakarta - Situasi mencekam di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, yang terjadi hampir di sepanjang hari Sabtu (24/11/2012), membuat sebagian warga memilih untuk mengungsi sementara waktu meninggalkan Kutai Barat.

Sejumlah ruas jalan di Barong Tongkok, terlihat lengang. Aktivitas perdagangan di kawasan pertokoan serta sebuah pasar tradisional di Jl Gadjah Mada pun terlihat tidak banyak aktivitas lantaran warga memilih untuk menutup usaha mereka sementara waktu.

"Sejak Sabtu (24/11/2012) pagi, sudah terlihat sepi. Tetangga saya sementara meninggalkan Kubar (Kutai Barat) sampai situasi benar-benar aman. Karena khawatir bisa meluas," kata salah seorang warga Kutai Barat, Ismail, saat dihubungi detikcom, Minggu (25/11/2012) dinihari.

Lengangnya sejumlah ruas jalan, menurut Ismail, juga disebabkan warga lebih memilih untuk membatasi aktivitas keluar rumah, ketimbang berisiko terjebak di kerumunan massa.

"Lebih baik di dalam rumah, sementara ini. Sesekali juga warga melihat situasi di luar, memang ada titik konsentrasi massa, terutama di sekitar APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) yang sebelumnya dirusak," ujarnya.

"Yang lagi kumpul-kumpul di dekat APMS, ada yang bawa sajam (senjata tajam). Ada juga terlihat aparat kepolisian gabungan dan TNI di lapangan," tambahnya.

Pasca insiden pembakaran kios sembako di Jl Busur, Barong Tongkok, Sabtu (24/11/2012) malam tadi, titik konsentrasi massa perlahan membubarkan diri.

Seperti diberitakan, Polda Kaltim sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta menyebutkan, sebuah kios sembako di Barong Tongkok dibakar sekelompok warga. Aksi tersebut dinilai sebagai rentetan keributan dan insiden pengeroyokan di APMS Barong Tongkok, Jumat (23/11/2012) lalu.

Sebanyak 800 personel keamanan gabungan Polri dan TNI, diterjunkan ke Kutai Barat untuk menjaga situasi keamanan. Wisnu juga menyebutkan, situasi di Kutai Barat sudah kembali kondusif.

(ahy/ahy)

Sumbernya http://news.detik.com/read/2012/11/25/054008/2100485/10/khawatir-meluas-warga-mengungsi-tinggalkan-kutai-barat

Minggu, 25/11/2012 11:58 WIB

Kutai Barat Masih Mencekam, Pasar Tradisional Ludes Dilalap Api

Robert - detikNews

Samarinda - Di tengah kerusuhan antarwarga, pasar tradisional yang berada di Jl Gadjah Mada, Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, Minggu (25/11/2012) dini hari hangus terbakar. Belum diketahui, ada tidaknya unsur kesengajaan dalam kejadian tesebut.

"Iya benar, pasar di Gadjah Mada terbakar dini hari tadi. Saya sendiri belum tahu itu sengaja dibakar atau tidak," kata warga Kutai Barat, Stepanus, ketika dihubungi detikcom, Minggu (25/11/2012) siang WITA.

Menurut Stephanus, lokasi pasar tersebut berada di sekitar depan Mapolres Kutai Barat. Api yang membubung tinggi, membuat situasi semakin mencekam.

"Pasar itu menjual berbagai kebutuhan sembako di Barong Tongkok ini. Sekarang kondisinya sudah rata dengan tanah," ujar Stepanus.

Diterangkan Stepanus, sejak Sabtu (24/11/2012) kemarin hingga hari ini, situasi di Barong Tongkok, masih terpantau lengang. Hanya terlihat beberapa titik konsentrasi massa beserta aparat kepolisian yang terus berjaga-jaga.

"Mudah-mudahan situasi keamanan kembali benar-benar kondusif, tidak ada aksi lanjutan. Supaya kita bisa kembali bekerja," tambahnya.

"Kalau begini, kita juga tidak berani keluar rumah. Kita membatasi aktivitas di luar rumah. Ya itu tadi, supaya tidak terjebak di tengah aksi warga," sebut Stepanus

Warga Kutai Barat lainnya, Ismail, saat dihubungi terpisah juga membenarkan kebakaran yang terjadi di pasar tradisional di Barong Tongkok.

"Iya, Pak. Lewat tengah malam tadi, pasar itu kebakaran. Kita juga belum tahu, terbakar atau sengaja dibakar," sebut Ismail.

Upaya konfirmasi terkait insiden itu melalui Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta saat dihubungi berulang kali melalui telepon selularnya, tidak bisa dilakukan. Ponselnya tidak aktif.

Seperti diberitakan, Polda Kaltim sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta sebelumnya menyebutkan, sebuah kios sembako di Barong Tongkok dibakar sekelompok warga, Sabtu (24/11/2012) malam. Aksi tersebut dinilai sebagai rentetan keributan dan insiden pengeroyokan di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Barong Tongkok, Jumat (23/11/2012) lalu.

Sebanyak 800 personel keamanan gabungan Polri dan TNI, diterjunkan ke Kutai Barat untuk menjaga situasi keamanan. Malam tadi, Wisnu juga menyebutkan, situasi di Kutai Barat sudah kembali kondusif.

(try/try)

Sumbernya http://news.detik.com/read/2012/11/25/115821/2100570/10/kutai-barat-masih-mencekam-pasar-tradisional-ludes-dilalap-api

Minggu, 25/11/2012 14:44 WIB

Konflik di Kutai Barat, Pertamina Jamin Pasokan BBM Tetap Lancar

Robert - detikfinance
Samarinda - Situasi di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, belum sepenuhnya kondusif. Meski begitu, PT Pertamina (Persero) menjamin distribusi BBM ke Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) dan SPBU di Kutai Barat, tetap berjalan lancar.

"Suplai BBM ke lembaga penyalur seperti APMS dan SPBU di Kutai Barat, tetap berjalan lancar," kata Asisten Manager External Relation Pertamina BBM Retail Regional VI Kalimantan Bambang Irianto, kepada detikFinance, Minggu (25/11/2012).

Meski begitu, Bambang menerangkan, Sabtu (24/11/2012) kemarin misalnya, truk pengangkut BBM solar dan premium berangkat menuju Kutai Barat dengan pengawalan aparat kepolisian.

"Sekali lagi pasokan tetap lancar. Sabtu kemarin, BBM yang dikirim dikawal polisi," ujar Bambang.

Terkait insiden di APMS Barong Tongkok yang diduga menjadi pemicu keributan, Bambang juga memastikan pasca berhentinya operasional APMS itu, jatah BBM yang dimilikinya dialihkan ke APMS lainnya di Kutai Barat.

"Jatah APMS yang tutup itu, dialihkan ke APMS lainnya. Jadi, saya garisbawahi, suplai BBM tetap berdasarkan kuota bagi Kutai Barat, tidak ada yang dikurangi," tegas Bambang tanpa merinci kuota BBM bagi Kabupaten Kutai Barat.

Bambang juga menegaskan, pasca insiden tersebut, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh APMS dan SPBU di Kalimantan Timur, tidak hanya di Kutai Barat, untuk tetap melayani masyarakat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

"Sudah kita instruksikan kepada seluruh lembaga penyalur (APMS dan SPBU) agar melayani masyarakat sesuai standar ditentukan. Kalau masih ada BBM ya harus melayani masyarakat. Kalau memang habis, ya terus terang memang habis," sebut Bambang.

"Harusnya tidak seperti yang terjadi di APMS itu. Bahwa kalau memang stok BBM masih ada, siapa pun, harus tetap dilayani tanpa terkecuali, mengacu standar peraturan yang ada," tutup Bambang.

(dru/dru)

Sumbernya http://finance.detik.com/read/2012/11/25/144444/2100665/1034/konflik-di-kutai-barat-pertamina-jamin-pasokan-bbm-tetap-lancar 

Minggu, 25/11/2012 16:31 WIB

Tokoh Adat Bertemu Bahas Rusuh Kutai Barat: Ini Murni Tindakan Kriminal!

Robert - detikNews

Samarinda - Sejumlah tokoh masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) bertemu hari ini. Mereka menegaskan konflik di Kabupaten Kutai Barat, bukan antar etnis melainkan murni tindakan kriminal.

Sejumlah tokoh masyarakat yang hadir antara lain Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) Martin Billa, Sekum PDKT Firminus Kunum, Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Edi Gunawan, Wakil Ketua Umum DPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Timur Ambo Dalle serta Ketua Harian KKSS Kalimantan Timur Ridwan Tassa.

"Persoalan ini disebabkan tindak kriminal murni, bukanlah antar etnis. Siapa pun pelakunya, kita serahkan ke aparat dan harus ditindak sesuai hukum berlaku," kata Ridwan Tassa, di RM Dapur Desa, Jl KH Hasan Basri, Samarinda, Minggu (25/11/2012).

Ridwan menerangkan, kondusifitas Kaltim secara umum dan khususnya di Kutai Barat yang terjaga selama ini, harus terus dipertahankan.

"Kita minta aparat, tidak ragu bertindak karena jangan sampai meluas. Jangan sampai ulah segelintir orang, merusak kondusifitas yang terjaga selama ini," tegasnya.

"Kami sudah instruksikan kepada seluruh DPD KKSS termasuk di Kutai Barat, jangan menyampaikan informasi-informasi yang sifatnya provokatif," tambah Ridwan.

"Sekali lagi kami meminta, mengingatkan warga Sulawesi Selatan untuk tidak terprovokasi dengan informasi-informasi yang menyesatkan dan merugikan semua pihak," timpal Ambo Dalle.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Edi Gunawan juga menegaskan, meminta kepada seluruh warga dayak di Kutai Barat untuk berpegang teguh pada aturan hukum dan norma adat istiadat.

"Sudah ada kesepakatan kedua belah pihak dan itu harus dipatuhi bersama. Aparat keamanan kita minta untuk menindak tegas bagi pihak-pihak yang tidak menginginkan Kutai Barat tetap kondusif," ujar Edi.

Masih di kesempatan yang sama, Ketua Umum PDKT Martin Billa juga menyampaikan 5 poin penting dalam menyikapi persoalan di Kutai Barat. Di antaranya, meminta kepada seluruh warga dayak di Kaltim, untuk menahan diri dan menaati kesepakatan damai yang dibuat oleh unsur muspida, aparat keamanan dan tokoh adat di Kutai Barat.

"Juga, kita serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk sepenuhnya melaksanakan tindakan sesuai hukum yang berlaku. Tidak perlu ragu," terangnya.

"Mari kita jaga suasana aman dan kondusifitas, suasana kekeluargaan dan sesama anak bangsa, tanpa memandang siapapun dia," tutup Martin.

Situasi mencekam di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, terjadi sejak Jumat (23/11/2012). Diduga, pemicunya adalah pengeroyokan terhadap salah seorang warga saat sedang mengisi premium di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Simpang Raya. Kejadian memanas setelah toko sembako dibakar, ratusan warga mengungsi, dan 800 polisi bersiaga serta pasar tradisional ludes dilalap api, Minggu (25/11/2012).

(try/try)

Sumbernya http://news.detik.com/read/2012/11/25/161641/2100708/10/tokoh-adat-bertemu-bahas-rusuh-kutai-barat-ini-murni-tindakan-kriminal 

Minggu, 25/11/2012 18:20 WIB

Rusuh di Kutai Barat, Massa Jarah Toko Sembako di Melak

Robert - detikNews
Samarinda - Situasi mencekam tidak hanya terjadi di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Hari ini, situasi serupa juga terjadi di Melak, yang letaknya hanya 30 menit dari Barong Tongkok.

"Situasi jalan-jalan lengang. Toko-toko banyak yang tutup juga sejak pagi tadi," kata warga Melak, Aji Syamsudin, saat dihubungi detikcom, Minggu (25/11/2012) petang WITA.

Menurut Aji, di Melak, terlihat aktivitas penjarahan barang dagangan di sejumlah toko di kawasan pertokoan di Jl Dr Sutomo dan Jl Kapten Piere Tendean.

"Itu dilakukan oleh kelompok warga dengan tanda-tanda tertentu dengan membawa-bawa senjata tajam. Ada terlihat aparat kepolisian, sepertinya kelompok warga itu sudah terlokalisir petugas kepolisian bersenjata api," ujar Aji.

"Di Pasar Olah Bebaya di Melak, juga terlihat ada aktivitas mengeluarkan barang-barang dagangan. Khawatir terjadi seperti kebakaran di pasar yang ada di Barong Tongkok," tambahnya.

Tidak hanya itu, situasi di Pelabuhan Melak, juga terlihat lalu lalang aktivitas angkutan sungai mulai dari speedboat, longboat maupun kapal berbadan besar yang mampu mengangkut puluhan penumpang.

"Banyak speed dan kapal tujuan ke Samarinda. Entah mengungsi atau tidak, saya tidak tahu pasti. Itu yang saya lihat siang sampai sore ini," jelas Aji.

"Kami yang di Melak ini, sesekali ronda memantau situasi keamanan kampung. Lebih banyak juga yang memilih untuk di rumah saja," sebut Aji.

Situasi serupa juga masih terjadi di Barong Tongkok. Warga setempat pun mengaku masih khawatir, insiden anarkis yang terjadi sejak Sabtu (24/11/2012) malam kemarin hingga Minggu dini hari tadi, kembali terulang.

"Kita banyak diam di rumah saja, sambil pantau situasi di luar, di jalan-jalan. Khawatirnya dan yang ditakuti itu, kalau ada bakar-bakar lagi," kata warga setempat, Stepanus.

"Sejauh ini, jalan menuju Barong Tongkok dan meninggalkan Barong Tongkok, diblokir kelompok warga. Satu-satunya jalan adalah menggunakan transportasi sungai," sebut Stepanus.

Situasi mencekam di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, terjadi sejak Jumat (23/11/2012). Diduga, pemicunya adalah pengeroyokan terhadap salah seorang warga saat sedang mengisi premium di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Simpang Raya. Kejadian memanas setelah toko sembako dibakar, ratusan warga mengungsi, dan 800 polisi bersiaga serta pasar tradisional ludes dilalap api, Minggu (25/11/2012).

(try/try)
Sumbernya http://news.detik.com/read/2012/11/25/181352/2100752/10/rusuh-di-kutai-barat-massa-jarah-toko-sembako-di-melak

Senin, 26/11/2012 01:45 WIB

Mulai Kondusif, Warga Kutai Barat Tetap Waspada

Robert - detikNews
Samarinda, - Kondisi di dua kecamatan Barong Tongkok dan kecamatan Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur yang sebelumnya sempat mencekam, sudah berangsur kondusif. Untuk menjaga keamanan warga di dua kecamatan tersebut mengadakan ronda keliling di wilayah masing-masing.

"Sekitar jam 7 malam tadi, posisi massa dengan penanda tertentu, di bengkel yang ada di Jl Dr Sutomo, bubar. Tidak tahu juga ngapain mereka ngumpul-ngumpul," ujar salah satu warga Melak, Aji Nurdin, kepada detikcom, Minggu (25/11/2012) malam WITA.

Menurut Aji, siskmaling itu juga untuk berjaga-jaga apabila ada orang asing dari luar kampung yang masuk. Hal ini karena beberapa warga masih khawatir peristiwa kerusuhan yang sempat terjadi malam sebelumnya terulang kembali.

"Ronda siskamling di sekitar kampung. Tapi kita rondanya tidak terlalu jauh dari rumah. Kita jaga-jaga saja siapa tahu ada warga tidak dikenal ke kampung kita ini. Jujur saja, kita masih khawatir. Siapa tahu kejadian terbakarnya pasar di Barong Tongkok Minggu subuh tadi, merembet ke Melak. Meski pasar (Pasar Olah Bebaya) jauh dari pemukiman, kita tetap waspada," tambah Aji.

Warga Melak lainnya yang dihubungi terpisah, Siti Mariana, mengatakan hal senada. Pemantauan keliling oleh warga dilakukan sejak memasuki malam hari, hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya warga asing ke kampung mereka.

"Rasa khawatir itu pasti ada ya. Tadi sore bapak-bapak juga berunding untuk ronda malam hari ini, mulainya selesai waktu Shalat Magrib tadi. Ya, salah satunya itu untuk menghindari orang-orang luar yang mungkin masuk ke pemukiman kami di sini. Situasi sih kondusif, tapi kita tetap waspada," tegasnya.

Situasi mencekam di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, terjadi sejak Jumat (23/11/2012). Diduga, pemicunya adalah pengeroyokan terhadap salah seorang warga saat sedang mengisi premium di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Simpang Raya. Kejadian memanas setelah toko sembako dibakar, ratusan warga mengungsi, dan 800 polisi bersiaga serta pasar tradisional ludes dilalap api, Minggu (25/11/2012) dinihari.

Untuk meredakan ketegangan, sejumlah tokoh adat di Kaltim melakukan pertemuan di Samarinda. Mereka menegaskan bahwa konflik yang terjadi di Kutai Barat, bukan antar etnis. Melainkan murni tindak kriminal yang patut mendapat tindakan tegas aparat keamanan. Para tokoh adat itu pun sepakat untuk turun tangan bersama menjaga kondusifitas Kaltim dan Kutai Barat secara khusus.

(fjp/fjp)

Sumbernya http://news.detik.com/read/2012/11/26/014534/2100847/10/mulai-kondusif-warga-kutai-barat-tetap-waspada?9911012

Senin, 26/11/2012 16:35 WIB

Kontras: Konflik di Kutai Barat Harus Kelar dengan Penegakan Hukum

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jakarta - Sejumlah tokoh adat telah mengadakan pertemuan untuk mengakhiri kerusuhan antarwarga di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Komisi Nasional untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai pertemuan itu harus diikuti dengan penegakan hukum, jika tidak maka kerusuhan ini akan terulang lagi.

"Penyelesaian konflik di Kutai Barat saat ini sedang dalam tahap dialog. Seharusnya dalam tahap dialog ini tak hanya dipanggilkan ketua adat, melainkan juga harus ada penegakan hukum," kata Koordinator Kontras Haris Azhar dalam jumpa pers di kantor Kontras, Jl Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Haris mengatakan, beberapa konflik yang terjadi selalu diselesaikan dengan proses dialog dan melakukan penandatanganan perdamaian, tapi tidak ada penegakan hukum sehingga konflik itu terpendam.

"Konflik itu memendam dan suatu saat pasti akan terpecah kembali saat tidak ada proses penegakan hukum," katanya.

Sementara itu, Kabiro Penelitian Kontras Papang Hidayat mengatakan selama 2012 terjadi 32 konflik horisontal yang terjadi. Dalam konflik ini sedikitnya ada 28 korban tewas dan 200 orang mengalami luka yang cukup serius.

"Kami melihat konflik tersebut timbul karena masalah ekonomi, ada juga masalah identitas sosial, budaya dalam hal ini etnis dan kepentingan politik seputar proses Pilkada, sehingga permasalahan itu terkesan tumpang tindih," katanya.

Kontras menilai, konflik ini selalu berulang karena perhatian yang kurang terhadap masalah tersebut. Selain itu tidak adanya penegakan hukum serta kurang profesionalnya Polri menambah menambah rumit masalah.

"Penegakan hukum oleh polisi yang tidak profesional menyebabkan kemarhan-kemarahan masyarakat apalagi tipe masyakat kita gampang tersebut meyebabkan kehilangan kepercayaan pada petugas," katanya.

(nal/nwk)

http://news.detik.com/read/2012/11/26/163533/2101747/10/kontras-konflik-di-kutai-barat-harus-kelar-dengan-penegakan-hukum?9911012

Senin, 26/11/2012 17:43 WIB

Rusuh di Kutai Barat, Pengungsi Masih Bertahan di Markas TNI-Polri

Robert - detikNews
Samarinda - Pengungsi akibat kerusuhan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, sebagian masih bertahan di markas Polres Kutai Barat dan Kodim 0912 Kutai Barat. Polisi menjamin ketersedian pasokan sembako para pengungsi.

Sejak terjadi keributan yang memicu konflik, Jumat (23/11/2012) lalu, tercatat 860 orang pengungsi mendatangi markas Polsek Barong Tongkok dan markas Kodim 0912 Kutai Barat untuk meminta perlindungan.

"Sekitar 860 orang yang mengungsi ke Polres dan Kodim sejak hari Jumat itu. Pengungsi dipusatkan di Polres," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, saat dihubungi detikcom, Senin (26/11/2012).

Namun menyusul situasi keamanan yang sudah mulai kembali kondusif, sebagian pengungsi sudah pulang. Saat ini tinggal beberapa pengungsi yang bertahan di Polres Kutai Barat.

"Yang sudah pulang, masih dalam pengawalan polisi. Juga terus untuk mengawal aktivitas ekonomi masyarakat seperti toko-toko yang sebelumnya sempat tidak beraktivitas," tambahnya.

Wisnu juga memastikan, tetap menjaga pasokan kebutuhan sembako bagi para pengungsi yang masih berada di markas Polres Kutai Barat.

Dihubungi terpisah, Syarifuddin, salah seorang pegawai di lingkungan Pemkab Kutai Barat, membenarkan aktivitas perekonomian di Kutai Barat, khususnya di Melak dan Barong Tongkok, mulai kembali normal.

"Kegiatan normal Mas. Tapi beberapa sekolah dan kantor instansi masih belum begit normal. Banyak yang masih belum masuk kerja dan masuk belajar di sekolah," sebut Syarif.

Situasi mencekam di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, terjadi sejak Jumat (23/11/2012). Diduga, pemicunya adalah pengeroyokan terhadap salah seorang warga yang mengisi premium di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Simpang Raya. Kejadian memanas setelah toko sembako dibakar, ratusan warga mengungsi, dan 800 polisi bersiaga serta pasar tradisional ludes dilalap api, Minggu (25/11/2012) dinihari kemarin.

Untuk meredakan ketegangan, sejumlah tokoh adat di Kaltim melakukan pertemuan di Samarinda. Mereka menegaskan konflik yang terjadi di Kutai Barat, bukan konflik antar etnis melainkan murni tindak kriminal. Para tokoh adat itu pun sepakat untuk turun tangan bersama menjaga kondusifitas Kaltim, khususnya Kutai Barat.

(try/try)

http://news.detik.com/read/2012/11/26/174308/2101859/10/rusuh-di-kutai-barat-pengungsi-masih-bertahan-di-markas-tni-polri?9911012
 

39 comments :

  1. Urang banjar dan suku2 asli lain sekalimantan siap datang kesana.buat para komentator yg g tau gmna situasi dsna diam aj wal aeeee.BNyak mslah yg membuat kami urang klmntan mngamuk,,Munnya bepandir dan beulah supan2 lah urang pndatang,,,,kalian mkan dsni mlah beulah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju... moyangq asli urang dyak,blm ada crta urang bnjar n dyak bkin ribut klo ga di ganggu dlu.smua sling pngrtian tpi klo ada yg brani sulut api..... jgn hrp bsa tnang hdp di Tanah Boeneo trcinta. jdi,...baek2 jga dri klo di tanah urang.

      Delete
  2. @kandanAAN, kalau penduduk asli kaltim gini semua sm aja kalian dengan kanibal dan tidak menjujung norma-norma pancasila,

    jangan mudah emosi mas,
    saya memang tidak tau apa2 tentang apa yang terjadi disana,
    tapi saya masih punya otak mas, sebelum bertindak pikir baik2 mas,
    jangan bangga jadi suku asli di pulau sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. fitrimanis:

      BETUUUUUUUULLLLLL Bangeeettttt.....
      kalimantan bisa sperti sekarang bisa maju brkembang itu semua karna org pendatang membangun,sampai2 seluruh pertambangan dikaliman 99% org pendatang,...
      mrk membuka lapangan kerja buat penduduk asli tpi apa hasil & jasax.....MAU SE'ENAKnya kerja malas2,diterima atau tidak maunya main rusu bawa parang.
      berjaya buat suku2 pendatang.

      Delete
  3. kenapa ya selalu pendatang yang memulai bikin ulah, kasihan pendatang lain yg tidak tau apa2 jd kena imbasnya jg, jgn sampai seperti di sampit deh.

    ReplyDelete
  4. Republik ini milik kita bersama bro... Bhineka tunggal ika.. Negara menjamin rakyatnya mencari nafkah dimana saja.. Tidak ada istilah pendatang di negeri sendiri (itu namanya bertamu di rumah sendiri). Ini jaman internet... Jangan kolot...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bkan kolot bro,jman emng jman tpi kta orng timur yg pnya adat span sntun. klo kta mrasa bkan pndduk asli suatu wlyah hrsnya kta bsa mnjga skap n mnghrmati....psti kta akn tnang hdup bhkan bsa2 sprti nmukan kluarga baru yg syang sma kta.sy jga prantau jdi bsa rsakn gmna enknya hdup di tnah orng asal baik sam orng lain.....stu hal mas bro,ilmu modern yg kita dptkn tdk prnh mngjarkn kta mlupakan adat ksopanan....ok mas bro..

      Delete
    2. Guwa juga setuju kita harus menjungjung tinggi adat dan budaya saling menghormati,menghargai.
      Saya salut sama orang jawa yg toleransinya tinggi,coba kita lihat dipulau jawa rata-rata yg di jawa sana 80% pendatang dan itu sudah terjadi beratus-ratus tahun yg lalu dan budaya jawa sana juga tinggi.tetapi gara-gara mereka masih berfikir positif dan setiap masalah selalu diselesaikan dengan baik sampai hari ini belum pernah terjadi konflik etnis atau apa aja,dan malah mereka legowo menerima orang pendatang karena mereka berfikir,cari untuk kamu saya cari untuk saya.Dan jawa sana adalah tanah paling subur Se Indonesia dan kota perdagangan.Janganlah masalah antara pribadi dibawa-bawa ke Suku,pribadi selesaikan dengan pribadi kalau tidak bisa ada Hukum.

      Delete
    3. KAlian boleh menjadi orang kaya di tnah kami,,,Kami tidak akan mngkaitkan msalah ini dngan suku,klo bkan mereka dluan yg membuat gini,mreka dluan yang mengkaitkan dgn suku ya mau tidak mau kami jg harus bgtu.Harga diri,,,harga diriiiii.....BUAT MAS YOGA makasih y komentnya..
      Kami menjunjung pancasila,tapi klo mreka tidak mnjunjungnya gmnaaaaaa,,,,Apa kami harus diam liat teman2 kami mati.KAMI BUKAN SUKU PENGECUT........

      INTINYA URANG KALIMANTAN CINTA DAMAIIIIIII<<<<<<<<

      Delete
  5. Pada intinya, "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung"
    Ingatlah, dimana pun kita berada, kita harus menghormati adat istiadat mereka...Janganlah arogan...
    InsyaAllah, dengan kita saling menghormati adat dan budaya, dan kita saling mengalah, perdamaian akan tercipta...amin

    ReplyDelete
  6. setuju dengan kang Kafrawi dan mas Rosadi,,,
    seharusnya tidak sampai meluas gitu,,
    kasihan kan anak2 kecil yang gak ngerti apa2 jadi korban juga,
    masa gak kasihan, okelah yang berbuat ulah di hukum aja sesuai hukum adat setempat, tapi gak sampai harus meluas hukumnya, hanya orang yang bersangkutan,,

    saya juga penduduk asli kalimantan loh, Paser,
    saya gak setuju dengan adanya tragedi seperti yang dulu,

    memang dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,
    ini kan bumi Indonesia siapun wajib mentaati peraturan di Indonesia,,

    saran saya buat KandangaAAN jangan mudah emosi ya mas, seandainya posisi mas di suku pendatang, dan mas gak tau apa2, tiba2 jadi korban juga, kasihan mereka mas, kehilangan hidupny, keluarganya, hartanya, anaknya,,,
    damai buat saudaraku yang ada di kaltim..

    ReplyDelete
  7. Asal tau aja, itu bukan konflik etnis pemirsa. Asli kriminal. Jadi jangan komen yg bikin masalah jadi ruwet. Ok. Damai itu indah.

    ReplyDelete
  8. sippp,,,

    memang tidak ada konflik etnis kok disana,,,
    cm saja banyak pihak2 yang tidak bertanggung jawab mengatakan konflik etnis, sehingga teman2 kita yang tidak berpikir panjang langsung menyerap info itu dengan benar, sehingga berkepanjangan lah,,,

    Penduduk asli di Kaltim ramah2 kok, termasuk saya,,
    hehe,,,

    salam perdamaian ya teman2, baik pribumi maupun pendatang, kita sama2 berjuang mencari makan disini...

    ReplyDelete
  9. maaf ya mbak fitri, apa yg anda bilang memang tdk salah, tp apa yg dikatakan KandangaAAN jg tidak sepenuh nya salah,memang kalo kita lihat mundur kebelakang pemicunya selalu warga pendatang(dalam tanda kutip)tidak semua pendatang. contoh pemicu kerusuhan sampit adalah tanah warga yg dirampas, pemukulan hingga pembunuhan serta pemerkosaan. contoh kerusuhan tarakan adalah pengeroyokan yg berujung kematian. nah ini lg yg baru saja terjadi di kubar pemicunya juga pengeroyokan, semua itu dilakukan oleh pendatang(dalam tanda kutip). Saya salut dengan Warga Jawa, Mereka bener" berpegang dengan semboyan DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG. jika suku Jawa bisa hidup damai dimanapun mereka berada kenapa kita tidak bisa mencontoh nya?...

    ReplyDelete
  10. memang warga pendatang kadang berulah duluan tapi warga lokal juga salah karena bereaksi berlebihan , hingga warga yang tidak bersalah pun di embat juga. Apa mau nanti kalian di cap etnis barbar? konflik begini polanya Sama saja selalu digiring ke konflik etnis ...mau dibilang kriminal murni kek apa kek toh sentimen di lapangan emmang anti etnik kaalu sudah luas begini. Ketimpangan sosial yg telah lama akan terbakar bila ada pemicu. Meskipun etnis asli kadang juga mulai duluan tapi reaksi tidak berlebihan dan karenanya jarang terekspos. semoga damai yah ...berkasihanlah ingat sama-sama anak Tuhan. Ingat juga klian tidak selamanya di kampung sendiri, ada keluarga , sahabat di kampung orang lain juga dan bagaimana nasib mereka kalau ada kerusuhan seperti ini menimpa mereka. Salam damai

    ReplyDelete
  11. asal tau ya mba mas dalam hukum di suku kami di kalimntan tidak mengenal HAM, mati ya dibayar mati, darah dibayar darah. pancasila itu ada sesudah hukum adat kami ada. jadi harap di maklumi jangan langsung mengatakan suku kami kanibal..!!! hati2 bicara

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salut...mski tdak lhir di kalimantan,tpi lluhur asli dari sna. SAYA PALING TIDAK SUKA ADA YANG MENYEBUT SUKU LELUHUR KAMI KANIBAL...!!!

      Delete
    2. Iya abang2ku,,
      fitri jua manusia biasa, tak luput dari salah,
      mun fitri ada yang salah maafkan lah,,

      lagian fitri tidak menyebut suku atau leluhur kalian kanibal,,bagian mana fitri mengatakan itu..
      kalau memang kalian kanibal gak mungkin hak kemarin tuh kalian mau duduk baik2 untuk berdamai,
      benar toh...
      kalau masih bisa di selesaikan dengan baik2 kenapa gak?!
      kalau memang gak bisa ya mohon aja di tahan emosinya,,
      memang kejadia yang di sampit itu sudah tak tertahankan lagi, fitri tau sejarahnya kenapa bisa sampai pecah, banyak versinya..

      fitri cm mencoba memposisikan diri fitri ke kelompok pendatang aja, gmn sih rasanya, ketakutan seperti apa yang fitri rasa kalau fitri ada di bagian salah satu dari mereka yang terkena imbasnya juga,

      siapa sih yang suka kekerasan?
      jawabnya pasti gak ada,
      memang benar,
      tu sudah sifat alami manusia tidak suka kekerasan...

      kejadian di sampit itu tidak akan terlupakan bagi kelompok pendatang manapun, pasti mereka semua belajar dari pengalaman itu, so damailah bumi kalimantan....

      Delete
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Delete
    4. Mas Andi,Memang Adat sudah ada sembelum adanya Pancasila dan Undang-undang.Tetatpi hukum adat itu sudah terangkum dalam undang-undang,kalau hukum adat digunakan dalam melaksanakan suatu hukuman akan berakibat fatal karena hukum adat dominannya adalah hasil musyawarah dan akan memberatkan suatu golongan dan kalau hukum adat digunakan pasti Indonesia akan Runtuh karena hukumnya akan menyimpang dan tidak pernah bisa menyatu dengan hukum adat lain,amakanya dibuat undang-undang.untuk itu barang siapa yang masih bertanah air Indonesia dan tinggal di Indonesia wajib mematuhi hukum tanpa alasan.

      Delete
  12. Kami disini semua kan manusia, tidak luput dari namanya kesalahan,
    kalau memang dari diri fitri ada yang salah ya fitri minta maaf,
    fitri juga suku asli kok di Kalimantan, Paser...

    kalau kita berpegang teguh pada hukum ada masing2 daerah yakinlah perpecahan akan terjadi dimana, tidak memandang umur,,,

    saya tau sedikit kok tentang masalah di sampit, memang sejarah suku pendatang disana sudah berbuat msalah terlalu banyak, tapi apa gak kasihan sm anak2 kecil, ibu2 yang tidak berdosa juga jadi korban, aku sampai nangis melihat foto2 tersebut, bagaimana kalau posisinya tu aku disitu...
    gak kebayang kesedihan dan ketakutan...

    kalau penduduk kalimantan sudah berpegang teguh pada hukum adatnya saya gak bisa berkata apa2 lagi,
    saran dari fitri aja,
    hukumlah orang yang bersalah aja,,,

    damai kalimantan ku...

    ReplyDelete
  13. Kok jadi kaya feodal tempo doeloe, padahal 1928 bangsa kita udah berfikir lebih maju, udah mengikrarkan "Sumpah Pemuda" demi persatuan dan kesatuan, ini pasti muncul karena pemikiran yang makin mundur nggak menghargai jasa para pendahulunya yang yakin dengan persatuan apapun dapat diraih. ayo semua pada mikir deh, orang udah pada pegang tablet, internet, kita masih berkutat dengan politik kuno banget "Devided et inpera" malu ah....

    ReplyDelete
  14. Timbulnya kerusuhan bukannya spontan, biasanya terakumulasi atau pematangan sosio-psikologis massa di sadari atau tidak sadari, sep; kesenjangan ekonomi, perkelahian, perebutan/pematokan lahan, sifat arogan. ibarat sumbu tinggal di nyalain saja.Mudahan2 ini bs mrefleksikan kita semua.

    ReplyDelete
  15. MAKANYA BUNG DIMANAPUN ANDA BERADA KHUSUSNYA KALIMANTAN JAGALAH SIKAP KALIAN,YA MUDAH-MUDAHAN AJA NIH SEBAGAI PUTRA BORNEO SAYA BERDOA JANGAN SAMPAI TERJADI TRAGEDI SAMPIT KE 2,AMIN!

    ReplyDelete
  16. ada gula ada semut....
    nggak akan ada semut kalo ngga ada gulanya...
    nggak ketauan gula kalo nggak disemutin....

    ReplyDelete
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    ReplyDelete
  18. kok akun fitri gak bisa ke buka,,
    ada yang hack ya...

    ReplyDelete
  19. Ya abang2 ku,,,

    semoga dengan adanya kejadian yang dulu bisa jadi pembelajaran bagi suku2 pendatang di Kalimantan,,
    dan semoga aja jika kejadian dulu terulang agar tidak menyamaratakan semua kelompok yang bertikai,,
    kasihan mereka2 yang tidak mengerti apa2...

    salam damai KALIMANTAN ku..
    kita semua saudara....

    ReplyDelete
  20. Aku juga orang asli Kalimantan, lahir dan besar di Samarinda.
    knp harus ada istilah suku asli dan pendatang?
    Toh ini bumi semua milik Tuhan. emang sebelum lahir kita disuruh milih mau lahir dimana? gak kan, sob?
    lagian coba deh ditelisik baik-baik....
    kalo gak ada suku pendatang, perekonomian didaerah itu gak akan semaju itu. coba di cek lagi. ada berapa persen suku pendatang yang menjalankan roda perekonomian di sana? menyediakan kebutuhan pokok untuk suku asli......
    Yang parah lagi., tuh orang kayak gak punya hati nurani ya, marah koq segitunya.

    Yang tadi katanya orangnya baik2, ramah, dll, masak cuma maslah satu orang tiba2 beringas, menghalalkan pencurian, penjarahan, pembakaran, bahkan pembunuhan wanita dan anak-anak. Jangan2 memang sifat aslinya begitu? Naudzubillah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Timbulnya kerusuhan bukannya spontan, biasanya terakumulasi atau pematangan sosio-psikologis massa di sadari atau tidak sadari, maksudx bro, kejadian itu bukan sekali dua kali,permasalahn itu terlalu sering. akhirx masyarakat stempat memendam kedongkolan, lama2 ada yg menyulut shg meledaklah amarah masyarakat. mis: teman anda berbuat salah (dipukul,dtipu,drampas,arogan,diejek) sekali dua kali mungkin anda toleran, jika sering??? mungkin anda bisa meredam amarah,orang lain? ada yg bertamu dirumah anda, jika tamux tdk sopan? anda biarkan masuk rumah? kbanyakn msyarakat msih memegang adat budaya timur dan setiap, dan setiap daerah berbeda2 adat-istiadatx bung. Hal seperti ini jd cerminan kita semua. Damai Borneoku.

      Delete
    2. Hayroul:

      BETUUUULLLLL BANGEEEETTTTTTTTTT.....
      secara pengamatan masukn kamu itu bener bget!!!!!

      Delete
  21. @Mas Hayroul:seharusnya memang begitu, tapi kalau sebagian besar dari suku asli di Kalimantan ini sudah menjunjung tinggi adatnya maka hal itu menjadi hak sepenuhnya milik penduduk asli kalimantan,

    orang2 yang suku pendatang mau gak mau harus nerima kenyataan itu...

    aku berharap mungkin kedepannya tidak ada lagi kerusuhan yang seperti yang dulu2 di tanah kalimantan ini.

    kita disini sama2 membahu mencari makan, tertawa bersama, kalau memang ada pertikaian hukumlah yang bersangkutan sesuai hukum yang berlaku...

    semoga permasalahan yang ada di kalimantan tidak akan pernah ada lagi...
    Aamiin..

    ReplyDelete
  22. Ga Perlu rbut2,intinya klo mau damai n tenang, kita coba lebih belajar lagi menghargai orang lain dimnapun kita tinggal,lebih2 klo kita hdup di daerah yg sebelumnya sdah jlas ada pnghuninya....

    ReplyDelete
  23. leluhur leluhur kita sudah merantau di tanah orang merka yang mengajarkan kita tentang kebersamaan meskipun kita berbeda suku warna kulit kalian rambut lurus saya rambut keriting ga ada bedanya. kita satu hati kita sama darah kita sama daging dan tulang kita sama ... seharusnya kita malu kepada leluhur kita. dulu mereka bersatu padu untuk kita untuk merdeka dari penjajaan. mau mereka orang dayak, bugis,jawa, madura, dan banyak lagi suku suku yang lain mereka semua berjuang untuk kita. untuk membawa perdamaian diantara kita sehingga kita bisa berdiri dibumi kita ini .... yang saya ingin tambahkan. KITA SEMUA SATU KITA SEMUA BERSAUDARA. BIARKAN YANG MEMBUAT MASALAH DIPEROSES SECARA HUKUM YANG BERLAKU . AYO KITA SALING BERDAMAI DIANTARA KITA TOH KALIAN ATAU AKU SEKALIPUN BERBEDA TAPI SUATU SAAT KITA AKAN TETAP MENJADI SATU DI BUMI KITA INI....
    SALAM PERDAMAIAN UNTUK SEMUA SAUDARAKU DAN SEMUA SUKU YANG ADA DI BUMI KITA INI SALAM BERIBU RIBU SALAM DAMAI UNTUK KALIAN SEMUA AAAMIIIIIN...

    ReplyDelete
  24. UNTUK PARA SAUDARAKU BUKALAH MATA HATI KALIAN BIARKAN KITA BERSATU UNTUK BERDAMAI MAU ITU DARI SUKU YANG BERSANGKUTAN MAUPUN SUKU-SUKU YANG LAIN KITA SEMUA SATU.....
    SALAM BERIBU RIBU SALAM DAMAI UNTUK KALIAN SEMUA...

    ReplyDelete
  25. kalau ingin tahu lebih dalam ikut aja syuting Etnic Runaway di Trans TV...bagus tuh...bisa buat pelajaran juga buat kita...:)

    ReplyDelete
  26. Hoaamm..... Beraninya rame2... Terus d kandang sendiri !!!!!!
    Wkwkwkwk baca sejarah lah..

    ReplyDelete
  27. Ya klo merasa jago silakan dtg ke kalimantan n tunjukkan jagomu.

    ReplyDelete