Friday, March 22, 2013

Foto Korban Penembakan Oknum Kopassus di Lapas Cebongan Sleman

Lapas Cebongan Sleman Diserbu Sekelompok Pria

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jelang subuh wilayah Yogyakarta digegerkan dengan kabar diserangnya LP Cebongan Sleman. Beberapa orang dikabarkan tewas akibat serangan yang diduga terkait dengan tewasnya anggota Kopassus Kandang Menjangan beberapa waktu lalu.

Informasi yang diterima Tribun Jogja dari anggota kepolisian, Sabtu (23/3) sekitar pukul 03.30. Lapas Cebongan didatangi oleh sekelompok orang yang mencari tahanan yang terlibat kasus penganiayaan anggota Koppasus hingga tewas di Hugos.

Tribun Jogja, juga mendapatkan beberapa gambar yang menampilkan beberapa orang tampak tak bernyawa terkapar dilantai. Hingga berita ini ditulis, Tribun masih berusaha mendapatkan info detail jumlah orang yang tewas. (Tribunjogja.com).

Update by Victim.of.Gip
http://www.kaskus.co.id/show_post/514cf0d5601243aa41000001/30/
Update by mr.righthand
http://www.kaskus.co.id/show_post/514cf2311ed7196716000004/35/





Spoilerfor pic:


Foto Korban Tewas Akibat Penembakan Oknum Kopassus di Lapas Cebongan Sleman


Saya menolak cendol dan bata untuk info ini.
info cuma untuk menjadi bahan diskusi bagaimana kita melihat kasus secara bijaksana
please NO SARA
terimaksih kaskus untuk tempat memberikan info ini.
terimakasih

TS ini beritanya lebih lengkap:

========================
VIVAnews - Empat tersangka pengeroyok anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Sertu Heru Santosa, tewas dalam sel mereka di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka tewas ditembaki sekelompok orang.

Hal ini diungkapkan Kapolda DIY Brigjen Pol Sabar Raharjo kepada VIVAnews, Sabtu pagi 23 Maret 2013. "Pagi tadi ada sekolompok orang mendatangi lapas," kata dia.

Mereka meminta sipir menunjukkan dimana sel tahanan keempat tersangka. Setelah tahu, kelompok itu kemudian mendatanginya.

Kelompok ini kemudian melepaskan tembakan ke arah para tersangka. "Para tersangka tewas di tempat," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan anggota Kopassus, Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah, di Hugo’s Café Yogyakarta hingga tewas.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol Kris Erlangga, mengatakan mereka diduga sebagai pelaku pengeroyokan Sertu Santosa.

“Keempat pelaku itu berinisial DS (Dicky Sahetapi atau Dicky Ambon), DD (Dedi), AL (Ali) dan YD alias Johan. Tiga orang merupakan asli
Kupang, sedangkan satu lainnya orang Yogyakarta,” kata Kris Erlangga, Selasa 19 Maret 2013.
http://m.news.viva.co.id/news/read/399629-17-orang-tembaki-4-tersangka-pengeroyok-kopassus-hingga-tewas
============================

Taruh page one ya.

Update berita dari detik.

Ini Kata Kopassus Terkait Insiden Penyerangan Lapas di Sleman
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Lapas Kelas IIB Sleman, Yogyakarta, diserang oleh kelompok massa yang dikabarkan dari anggota TNI kesatuan Kopassus. Assintel Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Letkol Infantri Richard mengatakan, akan segera memastikan apakah pelaku penyerangan tersebut merupakan anggota Kopassus atau bukan.

"Saya sudah dengar. Tapi belum ada informasi yang pasti. Namun informasi tersebut akan kita cek, akan kita pastikan," ujar Letkol Infantri Richard saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (23/3/2013).

Richard menegaskan, institusi Kopassus tidak membenarkan segala macam tindakan anarkisme, apalagi sampai merusak tempat dan menimbulkan korban jiwa.

"Secara institusi atau perorangan, itu tidak ada. Dengan tegas Danjen Kopassus menyatakan secara institusi secara perorangan hal semacam itu tidak boleh," tegasnya.

Namun demikian, jika benar pelaku penyerangan Lapas Kelas IIB tersebut adalah anggota Kopassus, kasus tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang, dan pelaku harus mendapatkan hukuman yang berat.

"Kita menyerahkan peristiwa ini ke pihak terkait dan akan ditindak lanjuti dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Richard.

Sebelumnya menurut Humas Ditjen PAS Akbar Hadi menyebut ada 4 tahanan yang tewas. Di bawah ancaman pistol, para penjaga ditodong oknum Kopassus yang menyerbu Lapas dini hari tadi.

Setelah menemukan para pelaku pengeroyokan rekan mereka hingga tewas di Cafe Hugos beberapa waktu lalu, akhirnya 4 tahanan dieksekusi.

http://news.detik..com/read/2013/03/23/065325/2201733/10/ini-kata-kopassus-terkait-insiden-penyerangan-lapas-di-sleman?n991101605

Petinggi Kopas#sus di Cijantung secara eksplisit mengatakan akan menyerahkan proses hukumnya kepada pihak yang berwenang dan jika pelakunya anggota Kopass#s maka ybs akan dihukum dengan berat. Menurut ana ini sikap yang proaktif dan bijaksana

Nyawa dibalas nyawa :

Namun ana berkeyakinan, penyerangan terhadap LP sebagai kantor pemerintah tidak patut dibenarkan!

Kopassus itu adalah asset bangsa dan negara, dan ana bangga sama Kopassus. Namun kalo ada tindakan oknumnya yang tidak terpuji seperti ini, apa iya tetap dibenarkan?

Menyerang instalasi negara (dalam hal ini Lapas) adalah kejahatan berat. Itu sama aja menghina simbol negara dan tidak menghargai tatanan hukum yang ada.

Lain dari itu, Asintel Kopassus sudah ngeluarin statement di detik, akan menyerahkan prosesnya sesuai hukum yang berlaku dan jika terbukti memang itu anggota baret merah, beliau mengatakan pelaku akan dihukum dengan berat.

Ana justru kecewa sama si brownis , mereka 'cerdik'. Mereka sudah mengkalkulasi segala kemungkinan makanya 4 orang pelaku pengeroyok itu bukannya disel di kantor brownies tapi 'dititipkan' di Lapas sambil menunggu proses persidangan. Seharusnya status orang yang belum sebagai terpidana ditahannya bukan di Lapas tapi di sel polisi atau rumah tahanan negara (Rutan). Ini browniess sepertinya nggak mau ambil risiko terjadi "insiden OKU" jilid 2 di Yogya, makanya tuh 4 orang tersangka ditaruhnya di Lapas

Membasmi preman adalah tugas dan wewenang si brownies,. dan mereka tidak menjalankan tugas mereka dengan baik!! Ini yang ana sesalkan! Di saat ada satu instansi tidak becus membasmi preman menyebabkan satu instansi menyerbu instansi yang lainnya untuk menyelesaikan hukum dengan cara tidak terpuji


Quote:Original Posted By munkey1001


hedehhhh,, gak usah lebay deh gan,, ni jaman udah gak kondusif lg buat ambil jalan konstitusi atau hukum,, emang agan gak ngerasa bgitu,,,, kalau agan gak ngerasa brarti agan gak peka ama keadaan,, coba agan yg jd kopasus, dimana wibawanya kesatuan TNI paling elit diobok2 preman kampung g kalau g ada tindakan nyata,, ini mencakup masalah kehormatan jg gan,, inget gan ini kopasus salah satu simbol kewibawaan negara..

emang gan semua tidak bisa diselesaikan dengan kekerasan, tp ada saatnya kekerasan harus ditempuh untuk menyelesaikan masalah ....


Antum pikir ana 'happy' penegakan hukum di negara kita ini? Bagaimanapun buruknya penegakan hukum itu bukanlah justifikasi untuk main hakim sendiri.

Kopassus itu adalah asset bangsa dan negara, dan ana bangga sama Kopassus. Namun kalo ada tindakan oknumnya yang tidak terpuji seperti ini, apa iya tetap dibenarkan?

Menyerang instalasi negara (dalam hal ini Lapas) adalah kejahatan berat. Itu sama aja menghina simbol negara dan tidak menghargai tatanan hukum yang ada.

Lain dari itu, Asintel Kopassus sudah ngeluarin statement di detik, akan menyerahkan prosesnya sesuai hukum yang berlaku dan jika terbukti memang itu anggota baret merah, beliau mengatakan pelaku akan dihukum dengan berat.

Ana justru kecewa sama si brownis , mereka 'cerdik'. Mereka sudah mengkalkulasi segala kemungkinan makanya 4 orang pelaku pengeroyok itu bukannya disel di kantor brownies tapi 'dititipkan' di Lapas sambil menunggu proses persidangan. Seharusnya status orang yang belum sebagai terpidana ditahannya bukan di Lapas tapi di sel polisi atau rumah tahanan negara (Rutan). Ini browniess sepertinya nggak mau ambil risiko terjadi "insiden OKU" jilid 2 di Yogya, makanya tuh 4 orang tersangka ditaruhnya di Lapas

Quote:Original Posted By munkey1001


lha trus gimana gan, kaan mrka udah ketangkep polkis, trus urusan udah selesai gitu,, ente kira tu preman kapok dmasukin penjara, enggak gan malah mereka akan bangga tmbah besar tuh kepala si preman kalau misalnya gak ada tindakan dri om tentara,

lha mau agan gimana, om tentara suruh diem aja dan pasrah ama polkis gitu.....?????

terlepas dari itu emang gak bener tindakan dari pak tentera ngobok2 lapas yg jg sbgai institusi negara, tp mau gimana lg,, udah gak ada jln laen gan,,



Begini akhi..., 4 orang itu adalah benar sudah ditangkap oleh brownies, tapi belum diketok palu sama hakim kan? Sejauh belum ada vonis tetap seseorang itu masih punya hak untuk melakukan pembelaan diri (pleidoi).

Jika sudah seperti ini, bagaimana bisa diurai kasusnya? Segala kemungkinan bisa terjadi... Bisa saja ini terkait kartel bawang atau sapi... Bisa saja ini ada kaitannya dengan zat terlarang.. Bisa juga ini kaitannya dengan rebutan lahan dll..., nah, sekarang semua itu tidak bisa dijawab dengan pasti karena bagaimana mau disidang, tersangkanya sudah mati?!?!?


Quote:Original Posted By mr.righthand
Nyawa dibalas nyawa :

Namun ana berkeyakinan, penyerangan terhadap LP sebagai kantor pemerintah tidak patut dibenarkan!

Kopassus itu adalah asset bangsa dan negara, dan ana bangga sama Kopassus. Namun kalo ada tindakan oknumnya yang tidak terpuji seperti ini, apa iya tetap dibenarkan?

Menyerang instalasi negara (dalam hal ini Lapas) adalah kejahatan berat. Itu sama aja menghina simbol negara dan tidak menghargai tatanan hukum yang ada.


menghina simbol negara ?????
menghina tatanan hukum yang ada ???

ane tanya ... SIMBOL NEGARA YANG MANA ???
ane tanya ... TANTANAN HUKUM YANG MANA ???

gak usah sok BIJAK ... semua jg dah pada tahu ... SIAPA SEBENER NYA YANG UDAH MENGHINA SIMBOL NEGARA

gak usah sok ARIF .... semua jg dah pada tahu ... SIAPA YANG MERUSAK TATANAN HUKUM ITU SENDIRI ....

GAK USAH SOK INTELEK ... anda sendiripun akan kehilangan KEINTELEKTUALAN ANDA SAAT ANGGOTA KELUARGA ANDA DI BUNUH PREMAN ..ITU ANDA YANG NOTABENE HANYA RAKYAT BIASA YANG GAK PUNYA KEMAMPUAN UNTUK MENUNTUT PATI ATAS KEMATIAN SAUDARA ANDA DIMATA HUKUM YANG UDAH DI HINA DAN DI RUSAK OLEH PENEGAK HUKUM ITU SENDIRI ...

apalagi mereka .. yang di didik, dilatih, dan di bina sehingga memiliki kemampuan .. apakah harus diam saja saat saudaranya terbunuh ...

UDAH BANYAK JIWA PILIHAN NEGERI INI YANG SIA SIA KARENA KELAKUAN ABABIL DAN PREMAN ... TANPA MEREKA MEMPEROLEH KEADILAN SAMA SEKALI DARI SI PENEGAK HUKUM DAN PENJAGA KEADILAN .. KELASI ARIFIN, PERSONEL ARMED, DAN YANG TERAKHIR (SEMOGA) INI ADALAH ANGGOTA KOPASSUS ...

@ABABIL & PREMAN : YOU MESS WITH THE BEST ..YOU'LL DIE LIKE THE REST .. YOU'LL HOPE YOU'RE NEVER BORN 

SLEMAN - Sertu Santoso (31), anggota Ko­man­do Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, tewas dianiaya dan ditusuk sekelompok orang di Hugo’s Cafe Jalan Adisucipto Km 8, Maguwoharjo, Sleman, Selasa (19/3) dini hari. Motif pembunuhan itu belum dapat dipastikan, namun diduga akibat salah paham.

Kurang dari 24 jam usai kejadian, polisi me­nangkap empat tersangka. Mereka bernama Dicky (35), Dedi (33), Ali (29), dan Johan (38). Nama terakhir adalah mantan anggota Polresta Yogyakarta yang dipecat karena terlibat kasus narkoba. Adapun Dicky dikenal sebagai preman.

Saat hendak ditangkap, mereka melawan. Sebagian tersangka diringkus di sebuah asrama di kawasan Lem­puyang­an, Yog­yakarta, yang kerap dijadikan tempat mang­kal ke­lom­­pok itu. Polisi menyita pecahan botol, pakaian, dan beberapa benda untuk menganiaya korban yang masih berlumuran darah.

Berdasar keterangan sejumlah saksi, Sertu Santoso yang beralamat di RT 1 RW 14 Kandang Menjangan, Kelurahan Pucangan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo itu datang ke kafe tersebut bersama rekannya se­sama ang­gota Kopassus ber­nama Alen (28), sekitar pu­kul 02.20.

Tiba di Hugo’s, mereka didatangi Dicky dan sekitar tujuh temannya yang kemudian menanyakan asal daerah korban. Santoso mengatakan, di­rinya anggota Kopassus. Tanpa jelas penyebabnya, ti­ba-tiba korban yang ke­mu­dian ma­suk ke da­lam ka­fe adu mulut de­ngan pe­laku.

Keributan itu berujung pada pengeroyokan. Pelaku yang diduga dalam pengaruh minuman keras memukuli Santoso. Salah seorang dari mereka menusukkan pecahan botol ke tubuh korban hingga jatuh tersungkur.

Melihat korban terkapar, para pelaku melarikan diri. Dalam kondisi luka parah, Sertu Santoso dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda, namun meninggal di tengah perjalanan. Kemarin, jenazah korban diterbangkan ke kampung halamannya di Palembang.

Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman mengungkapkan, dari hasil visum luar, luka pada tubuh korban ditemukan di bagian dada dan perut. ”Sebelum dikero­yok, korban ribut dengan beberapa orang di dalam kafe,” katanya.

Tidak Kenal

Setelah kejadian itu, Polda DIY dan Polres Sleman mengerahkan puluhan anggota untuk mengejar tersangka. Bahkan belasan anggota Brimob bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengepung tempat persembunyian pelaku di Lempuyangan. Setelah ditangkap, empat tersangka dibawa ke Mapolda DIY.

Hingga semalam mereka masih diperiksa. Pelaku lain masih diburu. ”Setidaknya masih ada dua pelaku yang menjadi target pengejaran,” kata Kapolres Sleman AKBP Hery Su­tris­man.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Kris Erlangga menjelaskan, dari hasil interogasi, pelaku mengaku tidak kenal dengan korban. Saat menganiaya, mereka menggunakan pisau dan pecahan botol minuman keras yang dipukulkan ke kepala korban hingga pecah. Pecahan botol kemudian digunakan untuk menusuk Sertu Santoso.

Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo mengatakan, pihaknya mempertimbangkan rekomendasi penutupan Hugo’s Cafe, mengingat kasus serupa pernah terjadi di tempat hiburan malam tersebut. Awal Desember 2012, seorang mahasiswa asal Bali bernama Aditya Bisma ditemukan tewas di lokasi parkir Hugo’s Cafe akibat dianiaya.

”Kami akan rekomendasikan pencabutan izin usaha bagi tempat hiburan yang tidak bisa memberikan keamanan kepada pengunjung,” tandasnya.

Sebelum memberi keterangan di ruangannya, Ka­polda mengadakan pertemuan dengan sejumlah pimpinan satuan TNI AD, jajaran Polda DIY, dan Polresta Yog­yakarta.

Koordinasi itu digelar untuk mengantisipasi agar kejadian itu tidak berimplikasi luas, terutama terhadap hu­bungan antara TNI dan Polri. ’’Kami sepakat akan me­nyelesaikan masalah tersebut dengan sebaik-baiknya,’’ tambah Kris Erlangga. (J1,P58-59)

OOT dikit, tapi ane rasa masih satu alur cerita kok, hanya beda kasus, minimal untuk mengingatkan kita,

MASIHKAH KITA BERSABAR MENUNGGU KEADILAN YANG SEADIL ADIL NYA, SEANDAINYA ANGGOTA KELUARGA KITA MENJADI KORBAN SEPERTI PADA TAYANGAN DI BAWAH INI  



gak usah khawatir, video di atas kejadian nya terjadi di negara ini kok, bayangkan, renungkan, dan kemudian katakan, anda masih bisa arif dan bijaksana bila korban tersebut adalah anggota keluarga anda

ada yang ngeles , bahwa tanyangan itu bukan di lakukan oleh preman ??? ya udah kalo gitu ini , tayangan sekilas ttg bentrokan masalah BLOWFISH di jakarta .. MASIH MENGHARAPKAN KEADILAN DI NEGERI INI ???



Quote:Original Posted By pinguintempur


ane quotin ini aje deh ...

ane gak habis pikir ama ente gan .. sebener nya ente idup di mana seh ... LP INSTITUSI NEGARA .. itu kan di atas kertas ... FAKTA NYA ???

1. baca ttg kasus bandar narkoba yang begitu bebas dari LP langsun di jemput BNN karena selama di LP, TERSANGKA MENGENDALIKAN BISNIS NYA DARI BALIK JERUJI

2. baca kasus dimana tahanan LP punya sel yang super mewah

3. baca kasus dimana tahanan LP bisa jalan jalan wisata

ngeles nya paling ntar .. "ITU KAN OKNUM .. " wkwkwkkwk kalo gitu ane numpang aja deh ...

ane sewot ... enggak ah .. biasa aja ... ente nya aja kale yang terlalu mendewakan INSTITUSI dan SIMBOL NEGARA yang bernama LEMBAGA PEMASYARAKATAN..


ente bener gan.
cerita temen ane yg pernah menghuni di salah satu LP di jogja kurang lebih gitu.
yang namanya sipir menyewakan HP utk dipakai tahanan utk berkomunikasi dgn dunia luar itu mah biasa banget.
sewa kamar AC di LP? ada gan
mau dapet fasilitas bebas keluar masuk LP? ada itungannya.
gampangannya: ada duit maka kita bisa pilih pengen apa
penjaga/sipir adalah juga MANUSIA, masih butuh duit tambahan.
ane yakin itu juga terjadi di LP yang lain.
makanya sering ditemukan transaksi narkoba di LP. orang mikir gimana mereka berkomunikasi yah?
lha jelas2 para sipir menyewakan HP kok, gimana sih? buka mata please
jangan naif

makanya waktu si deny indrayana sering sidak ke LP mana saja, para bandar2 narkoba besar yang masih diluar (blm ketangkep) marah besar. gimana caranya dibikin sepak terjang si deny indrayana terhenti.
satu2nya cara ya tinggal transfer duit lebih banyak ke para penjaga sipir supaya membuat sidak si deny menjadi berantakan alias gagal. kalo perlu pihak berwenang lain yg ikut disitu membocorkan kalo akan ada sidak.

kalo kasus ini ane ga nyalahain kopassus.

waktu ada desas desus bhw satu batalion kopassus mau menyerbu polda DIY, sejak sore kan udah ada desas desus ini.
skenarionya gini:
1. pihak polda ga mau perang sama kopassus. maka jalan satu2nya mereka ambil keputusan memindah 4 org tsb ke lapas.
2. pihak kopassus komunikasi dengan pihak polda: ane mau nyerbu 4 org TO (target operasi) neh , mau tak serbu di markas ente atau ente bawa keluar mereka dari situ (markas polda).
mau ga mau, daripada benjol2 pihak polda ambil keputusan bawa keluar 4 tahanan itu.
4. malam hari kira2 jam 7-8 setelah ada desas desus akan ada penyerbuan dan sweeping dari kopassus, asrama pelajar/mahasiswa para pendatang khususnya dari indonesia timur menjadi senyap ga ada penghuni, semua pada kabur sembunyi.

karena sudah terjadi kita tunggu cerita selanjutnya.

ikut berduka cita bagi para keluarga korban, baik anggota kopassus yang tewas dan mereka ber 4.

Yang tewas :

2 Preman Ambon

2 preman NTT (Kupang)

si Johan it eks polisi, ketangkep gara2 narkoba. baru aja bebas

Quote:. Setelah ditunjukkan lokasi ditahannya DS (Dicky Sahetapi atau Dicky Ambon), DD (Dedi), AL (Ali) dan YD alias Johan, mereka langsung memuntahkan peluru secara brutal. Keempatnya tewas seketika.

Quote:Sementara korban pengeroyokan tersebut bernama Sertu Santoso seorang anggota TNI dari Kesatuan Kopassus. Beberapa perwira TNI pun datang ke Mapolda untuk mendapatkan klarifikasi mengenai kasus penganiayaan yang menyebabkan seorang anggotanya tewas. Keempat tersangka tersebut berinisial UT, DJ, DD, AL. Dari keempat tersangka diketahui tiga orang adalah warga sipil sedangkan satu orang tersangka merupakan desersi kepolisian karena kasus narkoba.



ada foto mayat sih tapi terlalu guro

Quote:
“Perkelahian dimulai dari korban dengan DS, atau Dicky Ambon dan kemudian dibantu oleh beberapa orang tersangka. Sedangkan Yj atau Johan yang merupakan eks Polri berusaha melerai," ujarnya.


Tapi yang harus diingat, pelaku pengeroyokan kapan hari gak 4 orang doang .... dan ini Timur vs Barat. Emang gak pernah akur sih .....

Quote:Dia membeberkan bagaimana penganiayaan tersebut terjadi. Awalnya, korban datang ke Hugos Café bersama rekannya yang juga anggota Kopassus Kandang Menjanga, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atas nama Alen Rimando Sembiring (28). Mereka datang sekira pukul 02.20 WIB.

Sesampai di depan Hugo's Cafe, korban dihadang oleh pria bernama Dicky. Dicky bertanya kepada Santosa terkait asal daerahnya. Santosa pun menjawab bahwa dia anggota Kopassus.

Entah mengapa, Dicky menyindir Santosa dan mengajat berperang. Ajakan itu diabaikan Santosa. Dia kemudian memenui sekuriti kafe dan menanyakan siapa pemuda yang menghadangnya. Dijawab oleh sekuriti bahwa Dicky preman di sini.

Di dalam kafe, korban dipukul menggunakan botol miras. Pukulan itu mengenai pelipis kanan Santosa hingga robek. Botol tersebut pun pecah. Belum sempat memberi perlawanan, korban ditusuk menggunakan botol yang sama di bagian dada. Tusukan itu menyebabkan enam tulang rusuk korban patah.

Korban juga dikeroyok sekira 15 rekan Dicky. Saat itu, teman korban melerai dan membawanya ke RS Bethesda. Namun, alam perjalanan, korban meninggal dunia.

Sementara, Dicky diamankan sekuriti kafe kemudian diserahkan ke polisi.


Jadi ya .... pelaku udah tahu kalau kopassus. masih dibunuh juga

ya ngertilah bagaimana rasanya anggota Kopassus lain ngeliat anggotanya dibeginikan.

dan sesuai keterangan pengacara 4 tersangka yg protes kok mereka dipindahkan dari Mapolda DIY ke lapas sleman .....

Ini konspirasi Polisi & TNI.

kenapa? polisi juga kadang dicolek sama kelompok preman ini.

terakhir :

Quote:YOGYAKARTA - Kasus pembacokan oleh sekelompok orang terhadap anggota Unit Intel Kodim Kota Yogyakarta, Sertu Sriyono, pada Rabu, 20 Maret kemarin menemukan titik terang. Polisi membekuk seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, yang ditengarai terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Pelaku berinisial AR alias Zainal (22) asal Kupang NTT. Dari tangan tersangka, polisi menyota sebilah senjata tajam jenis parang sepanjang 20 sentimeter. Parang itu diduga digunakan tersangka untuk membacok korban
.

Yang akhirnya memaksa Sultan untuk membuat deklarasi damai :
Quote:
YOGYAKARTA - Mencuatnya aksi kekerasan demi kekerasan di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat banyak pihak resah. Terlebih tindakan itu menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Seperti yang dialami anggota Kopassus TNI AD, Sertu Santosa, misalnya. Prajurit TNI itu tewas setelah ditikam dan dikeroyok sekelompok orang saat berkunjung ke tempat hiburan malam, Hugo's Cafe, di Jalan Adisucipto Km 8,5 Maguwoharjo, Depok, Sleman pada Selasa, 19 Maret lalu.

Sehari berselang, satu lagi mantan anggota Kopassus TNI AD, Sertu Sriyono, yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan beberapa pria saat melerai pertikaian dua kelompok di Jalan dr Soetomo. Prajurit Unit Intel Kodim 0273 Yogyakarta itu mendapat tiga luka bacok di kepala dan harus mendapat perawatan medis di RS Bethesda Yogyakarta.

Meski nyawa bapak dua putri tersebut tertolong, namun adanya kekerasan yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok tertentu membuat banyak pihak gerah. Belum lagi beberapa kekerasan yang dilakukan sekelompok orang terhadap masyarakat umum maupun pelajar dan mahasiswa di beberapa tempat terpisah.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama sekaligus tokoh masyarakat, KH Abdul Muhaimin, meminta, agar seluruh elemen masyarakat yang berdomisili di Yogyakarta untuk menciptakan suasana damai. Kekerasan yang sudah terjadi tidak terulang kembali.

"Saya tidak bicara etnis atau komunitas tertentu, tetapi mari kita semua dari manapun asal-usulnya, entah dari Nusa Tengara Timur, Papua, Madura, Kalimantan, dan semua wilayah yang berdomisili di Yogyakarta untuk berbaur dengan budaya setempat," kata Muhaimin yang juga budayawan di Yogyakarta, Kamis (22/3/2013).

"Budaya yang ada di Yogyakarta tidak ada kekerasan, angkat senjata, tombak, parang, celurit, badik, dan lainnya. Budaya kita itu menjunjung kebersamaan, saling menghargai, menyelesaikan masalah dengan musyawarah, tidak seperti hukum rimba di hutan belantara sana," sentilnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat di Kotagede Yogyakarta itu berharap, kesadaran untuk meredam emosi dan egoisme dalam hidup di masyarakat lebih ditingkatkan. Harapannya, jangan ada lagi kekerasan demi kekerasan di tanah Ngayogyokarto Hadiningrat ini.

"Jangan dikira Kraton itu diam saja dengan suasana ini, Ibu Ratu (GKR Hemas) juga tidak suka kekerasan yang terjadi. Saya akan kumpulkan sekira 25 tokoh dari beragam etnis di Yogyakarta untuk mendeklarikan Gerakan Masyarakat Damai Nusantara," jelas Muhaimin.

Dia belum mau membeberkan terkait rencana tersebut, namun ujung dari deklarasi itu mengajak kepada semua etnis di Yogyakarta untuk hidup damai tanpa kekerasan. Bukan hanya pada tataran sesepuhnya saja, tetapi implentasinya kepada semua masyarakat.

"Kalau kepingin kekerasan sudah ada tempatnya sendiri, pakai sarung tangan masuk ring dan bertinju adu fisik, jangan kekerasan dilakukan di masyarakat, bisa bubar tatanan yang ada," pintanya.

Senada disampaikah Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Haryanta. Dia mengatakan, untuk menciptakan suasana kondusif tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggung jawab instansi Kepolisian, tetapi dari semua unsur masyarakat.

Usaha preventif sebenarnya sudah tak henti-hentinya dilakukan oleh jajarannya. Mulai melakukan patroli di beberapa titik yang rawan tindak kekerasan hingga sosialiasasi pencegahan.

"Kesadaran dari masyarakat, khususnya kelompok-kelompok tertentu itu penting untuk menciptakan suasana aman dan nyaman," paparnya.


Tragedi Babarsari kapan hari saya yakin juga bikin kesel polisi (Preman2 dan mahasiswa dari xxxx ngamuk di babarsari dan ngancurin mobil serta rumah warga)



Pemikiran yg jeli dan masuk akal juga

Quote:Original Posted By massiblek
Seluruh Anggota Kopassus Ada di Markas

Sabtu, 23 Maret 2013 11:05 WIB

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Kasi Intel Grup II Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Kapten Inf Wahyu Yuniartoto menyatakan seluruh anggotanya berada di dalam satuan saat kejadian penyerangan di Lapas Cebongan Sleman DIY, Sabtu (23/03/2013) dini hari.

Tidak ada satupun anggota Grup II Kopassus yang keluar dari kegiatan pengamanan markas. "Saat kejadian seluruh anggota melaksanakan kegiatan siaga di dalam satuan," katanya saat ditemui wartawan, Sabtu (23/03/2013).

Berdasarkan SOP Kopassus, setiap anggota wajib melaksanakan dinas pengamanan pangkalan. Seluruh anggota wajib di dalam satuan dan tidak diperbolehkan satu pun keluar pangkalan saat malam hari. "Tidak ada satupun anggota yang ke luar," tegasnya.

Terlebih, prosedur keluar masuk anggota satu pintu dan sesuai prosedur harus ada izin dan pencatatan keluar masuk anggota. "Tidak mungkin ada anggota ke luar. Karena setiap keluar masuk anggota selalu ada catatan," jelasnya. Jumlah anggota Kopassus di Kandang Menjangan berjumlah sekitar 800 orang dan kesemuanya menjalankan dinas pengamanan pangkalan saat kejadian.

Oleh karenanya, pihaknya belum bisa memberi keterangan mengenai kejadian tersebut. Menurut dia, kejadian tersebut menjadi ranah pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan karena masuk dalam kasus hukum. "Karena ini ranah


Pangdam Bantah Prajurit TNI Serang Lapas Sleman

MAGELANG, KOMPAS.com - Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso membantah prajurit TNI terlibat penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013) dinihari, yang menewaskan empat tahanan yang diduga terlibat pembunuhan anggota Kopasus TNI AD Sertu Santoso.

"Bukan dari prajurit TNI, tidak ada prajurit yang terlibat. Saya bertanggung jawab penuh sebagai Pangdam IV/Diponegoro," katanya usai upacara penutupan Dikmaba TNI AD Tahap I TA 2012 di Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Rindam Magelang, Sabtu pagi.

Hardiono menuturkan, pada Rabu (19/3) ada dua anggota Kodam IV/Diponegoro yakni Serka Santoso dan Sertu Priyono yang sedang menjalankan tugas, satu dibunuh dan satunya dibacok oleh preman. "Sejak kejadian itu kami cari pelaku dan sudah tertangkap," katanya.

Hardiono memperingatkan pada preman jangan pernah lagi melukai petugas, baik tentara maupun polisi yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Kodam IV/Diponegoro yang meliputi Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pangdam mengatakan, penyerangan Lapas Cebongan oleh orang tidak dikenal pada Sabtu dini hari masih dalam penyelidikan. "Sampai sekarang masih diselidiki," kata Hardiono.

Perlu diingat, kata Hardiono, soliditas TNI dan Polri sangat kokoh di wilayah hukum Kodam IV/Diponegoro. "Hari ini ada kegiatan jalan sehat antara TNI dan Polri di Yogyakarta," katanya.

Menyinggung adanya dugaan senjata TNI yang digunakan pada penyerangan lapas, dia lagi-lagi membantah. "Setelah kejadian saya apelkan seluruh komandan satuan, baik komandan satuan yang ada di organik TNI maupun yang nonorganik dan mereka bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab penuh terhadap semua yang ada di Kodam IV/Diponegoro," kata Hardiono.

Hardiono menegaskan tidak mungkin TNI ada yang terlibat dalam penyerangan tersebut, karena hasil penelitian tadi malam jaminan dari komandan satuan mereka, semua mampu mengkondisikan semua prajuritnya.

Menyinggung dugaan penggunaan senjata laras panjang dalam penyerangan lapas, dia mengatakan banyak sekali senjata yang beredar di masyarakat, baik laras pendek maupun laras panjang. Hardiono mengatakan, TNI siap membantu mencari pelaku penyerangan lapas.

http://regional.kompas.com/read/2013/03/23/10414613/Pangdam.Bantah.Prajurit.TNI.Serang.Lapas.Sleman?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

tipikal pejabat *********, banyak koar, banyak ngepauw, banyak ngeles, lihat saja nanti kalau ternyata terbukti penyerang lapas adalah anggota tni, pasti pak pangdam diatas ngeles lagi dengan sejuta alasan, kalau terbukti tni terlibat berani mundur dari jabatan ga pak?


Quote:Original Posted By chethol


Coba kamu tinggal didaerah babarsari jogja, org2 "timur" bikin rusuh didiem in aja sama aparat, tanya knp?


Quote:Original Posted By Ade_Passau


ya, meski gw asal luar jawa juga sekolah-kuliah sejak 95-2009 kangen baget ama suasana jogja. dan setahu gw yg mereka2 itu yg bikin ribut, pertama yg dipingit dulu gara2 menghindar razia polisi masuk kampung ngebut malah nabrak warga, dikenai sanksi malah ngajak teman2 obark abrik kampung orang.

terus ada yg di jetis harjo ngamuk ngancurin angkringan, ngapain coba orang2 itu...



biar jeralah preman, setidaknya executor td malam menyelamatkan martabat dan harga diri kopassus selamanya dan juga efek jera preman, meski dg resiko sanski "indisipliner" yg menghadang mereka.

pengamatan sy sbgai warga jogja, sodara2 mhsswa dari luar jawa bagian timur,

fakta ttg :
-mereka itu normal2aja kya mhsswa/perantau dari luar jogja lainnya
-mereka yg hiperaktif,reseh dan sok preman, biasanya klo hanya pas mabok.
-sayangnya..mereka "penghobby aktif intensitas tinggi" nenggak miras/mabok... lain halnya dgn mhsswa luar/perantau yg lain klo pas mabok tetep stay di kost/kontrakan, nah sodara2 saya dari timur jawa biasanya malah ngider di jalan.

honestly, klo ada (perantau dari timur) yg bilang atau merasa ga nyaman dgn sikap & perilaku orang kampung a.k.a warga joga.. aslinya itu kebalikannya kawan..

klo ada kaskuser yg anak timur ngekost di jogja, ane mau tanya+minta tlg:
-bisa ga sih kalian ganti hobi? mancing kek, kulineri kek...dsb
-klo mmg udah nyadar klo pas "ga sadar" jadi potensial reseh, bisa ga sih klo pas mau teler pada stay aja di kost/kontrakan?



intinya mereka (sodara dari timur) itu normal klo pas ga mabok, tapi sayangnya budaya mabok ga kontrol ga bisa lepas dari mereka

nb: mhhswa lain juga buanyak buanget yg hobi mabok kuliah ga jelas, cmn mrka ga pernah (jarang buanget) bikin onar

Hello gan ane mau nambahin dikit tentang salah satu korban tewas bernama dicki, karena kebetulan ane mhswa kupang yang sedang nyari ilmu di jogja. dan pernah melihat betapa beliau disegani oleh mhs kupang di jogja.

Dia (Dicki) itu di kalangan anak-anak kupang sering disapa dengan nama Kak Dek, dan sangat amat disegani oleh anak2 kupang, terutamayang sudah pernah diceritain tentang sepak terjangnya di dunia premanisme. pernah suatu ketika kami dengan mhs kupang lainnya berkumpul untuk berdoa (baik kristen maupun muslim) karena ada salah satu ayah dari teman kami yang meninggal dunia. dan pas setelah selesai acara datanglah si Decki ini, dan sontak semua yang semula sedang duduk langsung bangun berdiri (untuk menghormati ) termasuk ane juga ikut-ikutan berdiri. Dari sinilah ane menyimpulkan kalau dia sangat disegani terutama oleh anak-anak kupang yang ada di jogja. Pernah ane diceritain oleh teman ane, kalau si Decki ini juga ditakuti oleh preman-preman Ambon dan Papua di jogja, pasalnya ni orang gak segan-segan hajar bahkan bunuh orang yang memiliki masalah dengannya.

Di satu sisi dengan ditembaknya alm. kak Dek ini, ane bersyukur karena tidak ada lagi pengaruh negatif kepada mahasiswa kami. Namun di sisi yang lain, ane amat teramat takut kerena kebanyakan preman yang berasal dari kupang or NTT lainnya yang ada di jogja memiliki koneksi yang cukup kuat dengan kelompok hercules di jkt. nah ini dia yang sangat menakutkan, takutnya nanti kalau ada aksi balas dendam dari orang kupang temannya kak dek ini, pasalnya mereka (menurut cerita dan berita) anak buah hercules bisa merakit Senjata api. Ini diperparah denga bukti dilapangan kalau kalau preman asal kupang (terutama yang terkoneksi dengan hercules) itu tidak mengenal yang namanya aparat mau tentara kek polisi kek, kalau sudah bermasalah denga mereka, maka apapun labelnya akan disikat.

Nah, kalau sampai terjadi aksi balas dendam dari mereka (preman asal kupang) maka sudah pasti kami yang datang untuk menuntut ilmu ini yang akan terkena dampak buruk. dan sekarang kebanyakan dari kami (MHS) sudah mulai was-was dan sudah berencana untuk membeli tiket untuk pulang ke kampung halaman demi keamanan kami. Ini karena ulah segelintir orang yang kebanyakan bukan mahasiswa dan merupakan preman yang antar kota yang datang mencari pengikut dengan mempengaruhi mahasiswa kami yang masih labil dan punya sejarah nakal ketika masih SMa. Sialnya yang kebanyakan orang tahu yang bikin kekacauan ini ialah Orang Kupang bukan Preman asal Kupang dan akibatnya kami orang kupang yang hanya datang untuk mencari ilmu saja dan tak ada sangkut pautnya bisa menjadi korban nantinya.

semenjak kejadian ini, wilayah kota jogja pada malam hari jarang terlihat orang kongko kongko dan mabuk mabukan di pinggir jalan dari Kotabaru, Pingit,dan Daerah Sleman khususnya Mlati, nah ini yang disebut shock terapi.

kebetulan saya ber Bike To Work, setiap kali pulang kerumah di atas jam 22.00 (rumah saya di susun warak utara lapas cebongan) pasti sering menjumpai pemuda2 yang bermabuk mabukan dijalan dan membikin resah suasana, setelah kejadian di lapas para pembuat onar itu menghilang.

Ya lumayan membuat tenang suasana, jujur dari pada saya harus melewati gerombolan pemuda2 yang mabuk mabukan, saya mengambil jalan memutar bahkan melewati persawahan yang luas dan gelap gulita. dan prinsip saya adalah mending bertemu dengan Makhluk halus dari pada Mahkluk yg terlihat

Semoga jogja lekas kondusif dan para gondes2 pada insaf. untuk pendatang / pelajar mohon hargailah kota jogja. klo kejogja untuk belajar ya belajar jangan malah bikin onar dan bikin susah orang tua

Sumbernya http://kask.us/g8c9Y by djogdjaskus

Tulisan Facebook Tentang Insiden LP Cebongan Sleman Idjon Djanbi


No comments :

Post a Comment