Doyok, Si Pembunuh Siswa SMAN 6 Itu Anak Pengusaha Meubel
Fitrah Alias Doyok, Didampingi Pengacaranya di Mapolres Jakarta Selatan.
Fitrah Ramadhani (FR) alias Doyok kini telah berada di Markas Polres Jakarta Selatan. Pelaku penganiayaan yang mengakibatkan siswa SMAN 6 Jakarta, Alawy Yusianto Putra (16) tewas itu kini telah didampingi Ayahnya, RD (50) dan pengacaranya. "Saya barusan mendampingi karena kapasitasnya saya sebagai kuasa yang di duga di sangkakan terlibat kasus pembunuhan," terang pengacara Nazarudin Lubis, di Markas Polres Jakarta Selatan, Kamis (27/9/12). Saat ini pemeriksaan sedang berlangsung ayahnya yang juga sudah ada mendampingi pemeriksaan untuk memberi support kepada dia sedangkan ibunya belum hadir. "Ayahnya ada untuk memberi support menerangkan menceritakan sebenarnya agar cepat di proses dan ada kepastian hukum sedangkan ibunya belum hadir," tambah Lubis. Menurut Lubis, Fitrah merupakan anak kelima dari enam bersaudara dan merupakan dari keluarga biasa-biasa saja ayahnya hanya wiraswasta di Bali dan ibunya hanya ibu rumah tangga. "Ayahnya merupakan wirasawata meubel di Bali sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga,"ucap Lubis. Sementara, atas tindakannya, Polisi menjerat Fitrah dengan pasal berlapis. Pelajar SMAN 70 yang dua kali tidak naik kelas itu selain dijerat pasal penganiayaan, juga dijerat pasal pembunuhan. "Dia dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan seseorang tewas jo Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan jo Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (27/9/2012). |
http://www.lensaindonesia.com/2012/09/27/doyok-si-pembunuh-siswa-sman-6-itu-anak-pengusaha-meubel.html |
Keluarga Alay-wi Minta Doyok Dihukum Mati
Jakarta Siswa SMAN 6 Jakarta, Alawy Yusianto Putra (15), meregang nyawa akibat celurit yang disabetkan siswa SMAN 70 Jakarta, Fitrah Ramadani, dalam tawuran pelajar pekan lalu. Keluarga Alawy sangat terpukul atas peristiwa itu. Mereka pun meminta agar pelaku pembunuh anaknya dihukum mati.
"Kalau bisa, hukumannya hukuman mati," ujar ayah almarhum Alawy, Tauri Yusianto, di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (1/10/2012).
Tauri mendatangi Mapolres Jaksel bersama kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah dan kakak Alawy, Yunita Indah Lestari. Mereka tiba di Mapolres Jaksel pukul 12.16 WIB.
"Saya mengantar ayah dan kakak korban untuk menanyakan perkembangan penyidikan dan kita juga memantau supaya terselenggaranya penyidikan pada jalurnya," ujar Ramdan.
Ramdan juga berharap agar pelaku pembunuhan terhadap Alawy digajar hukuman yang setimpal. "Hukumannya kita minta yang seberat-beratnya," imbuhnya.
Hari ini, rencananya polisi akan memeriksa 15 saksi. Para saksi adalah teman-teman Fitrah Ramadani alias Doyok di SMAN 70 Jakarta. Namun hingga siang ini, pemeriksaan belum dimulai.
Tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta pecah di kawasan Bulungan - tak jauh dari Blok M Plaza - pada Senin (24/9) lalu. Tawuran ini menyebabkan Alawy, siswa SMA 6 kelas X yang tidak ikut tawuran, tewas akibat kena bacok di bagian dada.
Doyok akhirnya berakhir diringkus polisi di Yogyakarta setelah menjadi buron. Doyok ditangkap tanpa perlawanan saat sedang menonton infotainment di kamar kos yang disewanya.
http://news.detik..com/read/2012/10/01/130543/2049043/10/keluarga-alawy-minta-doyok-dihukum-mati?9911012
TS: GUE SUKA GAYA LHO, YOK LANJUT KEN..FOR ALAY WELCOME TO THE HELL.
Sumber dari http://kask.us/16718184 oleh konterjogja
Ini Dia FT alias 'Doyok', Pelaku Pembacokan Alawy
Jakarta FT alias Fitra Ramadhani, tersangka pelaku pembacokan terhadap siswa SMAN 6 Alawy Yusianto Putra (15), belum tertangkap. Polisi masih memburunya.
Sementara itu, di dunia maya beredar foto FT. Foto ini pertama kali beredar di twitter. Lalu cepat menyebar ke forum-forum internet.
Dalam foto itu, FT terlihat masih sangat muda. Dia memakai baju kaus hitam dan memiliki anting di sebelah kanan.
Dari keterangan @aulthelegend sebagai akun yang memposting foto tersebut, FT juga dikenal dengan nama samaran 'doyok'. Nama ini juga diamini oleh para alumni SMAN 70.
"Iya dia emang biasa dipanggil Doyok," ujar salah seorang alumni yang lulus tahun 2001 kepada detikcom.
Anggota Komite Etik Sekolah SMAN 70 Jakarta, Budi, membenarkan soal foto tersebut.
"Iya benar itu dia," kata Budi saat ditunjukkan foto tersebut, di gedung DPR, Senayan, Jakarta. Budi bersama pengurus SMAN 70 dan SMAN 6 berada di DPR untuk memenuhi undangan rapat bersama DPR dan Kadisdik DKI Jakarta terkait tawuran.
Tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta pecah di kawasan Bulungan - tak jauh dari Blok M Plaza - pada Senin (24/9). Tawuran ini menyebabkan Alawy, siswa SMA 6 kelas X berusia 15 tahun yang tidak ikut tawuran, tewas akibat kena bacok di bagian dada.
Polisi menyebut FT telah berusia dewasa dan dua kali tidak naik kelas. Ia juga punya catatan kriminal. Ia pernah dikenai pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan bersama-sama dan pasal 351 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
(mad/nrl)
http://news.detik..com/read/2012/09/26/132045/2037521/10/ini-dia-ft-alias-doyok-pelaku-pembacokan-alawy?9911012
Spoiler for foto pelaku:
komentar
buat yang liat mukanya silahkan dibawa ke polisi terdekat
Sumber dari http://kask.us/16635134 oleh marpeler
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi mengatakan, FR, alias Fitra Ramadhani alias Doyok, juga harus dipandang sebagai korban. Menurutnya, tersangka pembunuh siswa SMA Negeri 6 Alawy Yusianto Putra itu adalah korban lingkungan yang tidak kondusif, yang membuatnya menjadi tidak terkontrol.
"Dia bukan hanya tersangka, tapi juga korban. Dia korban lingkungan yang tidak kondusif, jauh dari orang tua. Di umurnya yang sekarang, dia sudah bekerja menafkahi adiknya," kata Seto Mulyadi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Namun, ia tetap akan terus mendukung jalannya proses hukum yang dijatuhkan kepada FR oleh pihak kepolisian.
"Sanksi hukum itu adalah risiko atas perbuatannya. Namun, sanksi itu jangan sampai membuatnya menjadi down, melainkan bisa menjadi pelajaran. Kami juga mendesak hukuman tetap edukatif. Dia bukan anak tapi mantan anak," kata Kak Seto.
Sementara itu, terkait maraknya tawuran antar pelajar, Kak Seto beranggapan bahwa hal itu menunjukkan ada yang salah di dalam sistem pendidikan. Hal tersebut harus diakui oleh pihak-pihak terkait dan menjadi bahan pemikiran bersama untuk dicarikan solusinya.
Antara lain melalui pembenahan kurikulum, agar jangan terlalu padat dan penyediaan ruang khusus bagi pengembangan potensi anak. Dalam jangka pendek, langkah yang harus diambil, menurut Kak Seto adalah menegaskan kembali aturan-aturan di lingkungan sekolah.
"Semua peraturan ditegaskan kembali apa yang boleh dan tidak. Kalau ada tawuran harus ada sanksi. Jadi yang menghukum sistem yang disepakati bersama," katanya.
Selasa (2/10/2012) besok, Kak Seto rencananya akan mengunjungi FR di tahanan Mapolres Jakarta Selatan.
"Besok, saya rencanananya akan mengunjungi dia. Saya akan mendengar ceritanya dan menguatkannya agar tidak jadi down," ujarnya.
Sumber: http://megapolitan.kompas..com/read/2012/10/01/21465982/Kak.Seto.Anggap.FR.Juga.Korban
Komen TS:
umur 19 tahun masih anak-anak yah gan??
Sumber dari http://kask.us/16724748 oleh ferriargentum